kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Tingkatkan kapasitas, Pelindo III beli tiga alat bongkar muat


Minggu, 04 Desember 2011 / 16:11 WIB
Tingkatkan kapasitas, Pelindo III beli tiga alat bongkar muat
ILUSTRASI. Twitter. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Monika Novena | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III meningkatkan kapasitas bongkar muat di Kalimantan dengan mendatangan tiga unit rubber tyred gantry (RTG). Dengan alat bongkar muat ini, Pelindo III berharap, pembongkaran muatan bisa lebih cepat.

Juru bicara Pelindo III Edi Priyanto mengatakan, penambahan alat bongkar muat ini diharapkan dapat menekan waktu tunggu bongkar muat peti kemas. "Jadi misi perusahaan untuk menyediakan jasa pelayanan prima dapat kami lakukan secara konsisten," kata Edi, akhir pekan lalu.

Selain itu, dia mengatakan, peningkatan kapasitas bongkar muat ini untuk mendukung program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). "Pelabuhan Banjarmasin menjadi salah satu pelabuhan di Kalimantan yang masuk di dalam salah satu koridor ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah," lanjut Edi.

RTG tersebut akan digunakan pada lapangan penumpukan kontainer. Satu dari tiga unit RTG tersebut akan digunakan di Terminal Petikemas Banjarmasin yang akan melengkapi 10 unit RTG yang sudah ada. Sisanya, dua unit digunakan di Pelabuhan Sampit.

Tiga alat ini didatangkan dari Pelabuhan Salalah, pelabuhan yang berada di Dhofar, Oman Selatan. RTG ini diproduksi China dengan merek ZPMC. Dua unit diantaranya dirakit pada tahun 1998 dan sisanya dirakit tahun 1999 yang dibeli dengan harga per unit berkisar Rp 20 - 25 milyar rupiah dengan kemampuan Safe Working Load (SWL) 40 ton.

Rencananya, sebelum digunakan RTG tersebut akan di overhaul dan dicat ulang. Proses perbaikan tersebut dilakukan oleh PT Portek Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×