kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Pelindo II gandeng Telkom jalankan layanan logistik terpadu


Kamis, 15 September 2011 / 16:27 WIB
Pelindo II gandeng Telkom jalankan layanan logistik terpadu
ILUSTRASI. Ilustrasi investasi reksadana. KONTAN/Muradi/2020/03/10


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II bekerjasama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan menjalankan program bertajuk Indonesia Logistics Community Services (ILCS).

Program yang pelaksanaannya didukung oleh 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini untuk mempermudah pengguna layanan logistik di dalam maupun luar negeri untuk memonitor dan mengatur aliran barang, dokumen, pembayaran serta melakukan tata kelola aset.

“Dengan begitu, akan tercipta peningkatan keamanan dan kepastian transaksi bagi pengguna layanan logistik,” ujar RJ Lino, Direktur Utama PT Pelindo Utama II.

Dengan basis Information Communications Technology (ICT), program ini bisa meningkatkan daya saing kegiatan perdagangan di dunia internasional. Selain itu tujuan untuk mewujudkan konektivitas dengan menghubungkan daerah tertinggal bisa mempersempit kesenjangan kemakmuran antar satu daerah dengan daerah lain.

Pembagian tugas akan sesuai dengan kompetensi masing-masing perusahaan. PT Pelindo II akan bertanggungjawab pada kompetensi industri logistik. “Sementara PT Telkom akan mengurusi masalah Informasi Teknologi (IT),” ujar Rinaldi Firmansyah Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia.

Sebagai catatan, saat ini biaya logistik di Indonesia mencapai 30% dari biaya produksi dan menyerap 24% dari total GDP. Sementara, negara maju yang menjadi tolak ukur kemajuan ekonomi seperti Amerika Serikat atau negara berkembang lainnya seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan China telah mampu menekan biaya logistik hingga di bawah 10%. Realitas ini menjadi tantangan bagi industri logistik Indonesia untuk bisa berbenah agar prosesnya makin mudah dan efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×