Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sebagai penyedia layanan aplikasi on demenad berbasis transportasi, Grab berupaya mengembangan teknologi artificial intelligence (AI) untuk memecah persoalan lalu lintas. Dalam tahap awal ini, Grab menggandeng National University of Singapore (NUS).
Kong Wei, Head of Data Science Grab mengatakan, teknologi yang dikembangkan Grab ini sebagai upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan bagi konsumen. Teknologi ini disajikan secara real time lengkap dengan informasinya.
Salah satu manfaat dari pengembangan teknologi ini ialah semakin akuratnya titik penjemputan dari pengguna Grab. "Bagaimana titik jemput penumpang bisa lebih semakin dekat," kata Kong Wei, Kamis (23/11).
Di luar itu, teknologi ini juga dapat membantu Grab untuk lebih mendekatkan kepada konsumennya. Contohnya, memberi informasi terkait hadiah atau reward yang sedang diinginkan oleh konsumennya.
Kong Wei menambahkan, teknologi ini akan terus dikembangkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya di Singapura, kerjasama dengan perguruan tinggi untuk pengembangan teknologi AI kedepannya akan dilakukan ke beberapa negara lainnya.
Deputy Director NUS Institute of Data Science sekaligus Co-Director Grab-NUS AI Lab, Professor Ng See-Kiong mengatakan, teknologi AI ini pemanfaatanya sangat luas. Tidak hanya bagi Grab namun juga bagi pemangku kebijakan.
Teknologi AI dapat menentukan lokasi akurat perpindahan kendaraan. Kemudian mengindentifikasi dan memetakan layanan-layanan trasportasi, termasuk transportasi publik. Hal ini memungkinkan pemerintah mengambil kebijakan di bidang hunian perumahan bagi warganya.
Menurut Ng See-Kiong, teknologi IA yang dikembangkan ini sudah diimplementasikan oleh pemerintah Singapura dan memungkinkan dikembangkan di negara lain. "Teknologi ini dapat membantu pemerintah dalam pergerakan masyarakatnya," ujar Ng See-Kiong.
Sekadar gambaran, investasi yang digelontorkan untuk mengembangkan teknologi ini nilainya mencapai US$ 6 juta, dan jumlahnya akan terus ditingkatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News