Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Abdullah berharap, keberadaan smelter baru akan berdampak positif bagi kegiatan bisnis sekaligus kinerja TINS dalam beberapa waktu mendatang.
Apalagi, proyek smelter ini mengaplikasikan teknologi EPCC TSl Furnace Ausmelt yang berasal dari Australia. Penggunaan teknologi mutakhir diyakini akan meningkatkan efisiensi peleburan timah.
"Teknologi ini juga dapat meningkatkan recovery hasil peleburan serta dapat mengolah bijih timah dengan kadar yang lebih rendah," ungkap Abdullah, Minggu (2/2).
Baca Juga: Timah (TINS) mulai lakukan pembangunan smelter berteknologi Ausmelt
Sekadar catatan, di tengah pembangunan smelter baru, TINS masih melakukan pembatasan ekspor timah yang telah dilakukan sejak Juli 2019. Saat itu, perusahaan memutuskan untuk mengurangi ekspor timah sekitar 1.000-1.500 ton per bulan.
Langkah pembatasan ekspor tersebut dilakukan TINS guna mendongkrak kembali harga timah di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News