Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Penguasa pasar air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia, PT Tirta Investama sudah menaikkan harga jual produk mereka sejak awal tahun ini.
Menurut Troy Pantouw, Corporate Communication Director Tirta Investama, kenaikan beban produksi di tahun ini seperti kenaikan upah pekerja, tarif listrik serta kemasan memaksa mereka mengerek harga jual minuman kemasan mereka Danone Aqua tersebut. Namun, "Kenaikan harga masih di bawah 5%," katanya, kemarin.
Meski harga naik, Tirta Investama tetap percaya diri, pangsa pasar yang mereka genggam tidak akan susut lantaran konsumen berpindah ke produk lain yang lebih murah. Ia mengklaim, Aqua sudah memiliki konsumen setia.
Apalagi, pasar utama Aqua adalah kalangan menengah yang lebih mementingkan kualitas ketimbang harga.
Tak hanya menaikkan harga, Troy bilang, Tirta Investami kini tengah menyiapkan strategi khusus untuk memperluas pasar. Salah satunya dengan meluncurkan varian baru pada semester I 2013 ini`.
Produk baru ini juga menyasar kalangan menengah atas di Indonesia. "Produk minuman ini untuk kelas premium. Namun untuk lebih jelasnya, tunggu tanggal mainnya," ucapnya, berteka-teki.
Yang jelas, di tahun ini, Tirta Investama menargetkan pertumbuhan volume penjualan sekitar 16%-17% dibanding tahun lalu. Besaran angka pertumbuhan ini sejalan dengan target pertumbuhan bisnis AMDK.
Bila target ini tercapai, Tirta Investama bisa menjaga pangsa pasar di bisnis air minum kemasan domestik sebesar 40% tahun ini.
Parmaningsih Hadinegoro, Vice President Corporate Communication Tirta Investama menjelaskan, tahun lalu penjualan AMDK selama setahun mencapai sekitar 8 miliar liter. Kinerja ini terdorong kapasitas produksi Tirta Investama yang mencapai 9 miliar liter per tahun.
Melihat potensi tingginya pertumbuhan AMDK di Tanah Air, Parmaningsih bilang, perusahaan pun terus mencoba ekspansi. Salah satunya dengan membangun pabrik di Solok, Sumatera Barat.
Nantinya, produksi pabrik ini untuk wilayah Sumatera. Saat ini, penjualan di Sumatera baru berkisar 20% dari total penjualan. "Potensi di sana sangat besar sehingga kami merasa perlu berekspansi," tuturnya.
Troy menambahkan, pabrik yang saat ini masih dalam tahap pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada semester I 2013. Pabrik baru ini tentu akan memperkuat produksi dua pabrik sebelumnya di Sumatera, di Lampung dan Brastagi.
Selain itu, Tirta Investama bersama Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) masih mencoba melobi pemerintah untuk menggolongkan AMDK ke dalam status bahan pokok sehingga distribusi mereka bisa tetap lancar saat Hari Raya Lebaran.
Maklum saat Lebaran di tahun lalu, pemerintah melarang distribusi nonsembako sejak H-3 sehingga menyebabkan produk Danone Aqua langka di pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News