Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perusahaan manufaktur kayu PT Tirta Mahakam Resource Tbk (TIRT) ingin mencatatkan pendapatan Rp 1 triliun pada tahun ini. Target tersebut 17,26% lebih tinggi ketimbang realisasi tahun 2015 yakni Rp 852,78 miliar.
Salah satu strategi Tirta Mahakam adalah memperluas pasar ekspor. "Mulai tahun ini kami mulai diversifikasi ke beberapa negara, kontribusinya masih kecil jadi kami berharap dapat membesar ke depannya," ujar Senior Manager Finance & Accounting Division PT Tirta Mahakam Resource Tbk Firman G. Munthe usai acara rapat umum pemegang saham (RUPS), Jumat (3/6).
Pasar ekspor baru yang Tirta Mahakam bidik adalah Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa. Mereka berharap pasar ekspor baru bisa memperkuat pasar ekspor yang sudah ada, yaitu India, Taiwan, Korea Selatan dan Hong Kong. Total kontribusi penjualan ekspor saat ini sebesar 5%-10% terhadap total pendapatan.
Tirta Mahakam juga berencana menerapkan strategi menciptakan produk baru. Salah satu yang mereka tengah godok yakni menambahkan penggunaan kayu albizia falcata alias kayu sengon sebagai material produk.
Guna memuluskan aneka kinerja tahun ini, Tirta Mahakam menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure US$ 1,5 juta. Perusahaan berkode TIRT di Bursa Efek Indonesia itu akan memakai belanja modal untuk membeli mesin anyar dan meremajakan mesin lawas.
Sebagai informasi, Tirta Mahakam mengoperasikan pabrik plywood dan blockboard di Samarinda, Kalimantan Timur. Kapasitas produksi plywood dan blockboard masing-masing 144.000 meter kubik (m³) dan 12.000 m³.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News