kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TKDN pada hulu migas sudah mencapai 58% per April 2021


Minggu, 09 Mei 2021 / 09:18 WIB
TKDN pada hulu migas sudah mencapai 58% per April 2021
ILUSTRASI. TKDN pada hulu migas sudah mencapai 58% per April 2021


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hulu migas mencapai 58% per April 2021.

Raihan ini melebihi capaian periode yang sama di tahun 2020 silam yang sebesar 57%.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengungkapkan, rencana untuk menjaga capaian tersebut dengan memfasilitasi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan perusahaan penyedia dalam negeri.

"Presentasi Perusahaan Dalam Negeri”  yang  bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam negeri untuk menginformasikan kemampuannya kepada KKKS. Bagi KKKS, kegiatan ini akan meningkatkan pengetahuan mereka terhadap kemampuan perusahaan dalam negeri untuk mendukung kegiatan operasi mereka," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/5).

Erwin menambahkan, SKK Migas terus melakukan koordinasi dengan KKKS dan memberikan kesempatan perusahaan penunjang migas dalam negeri melalui kegiatan yang dilaksanakan ini. 

Baca Juga: Pencurian minyak marak, Chevron Indonesia (CPI) gunakan drone untuk pengawasan

"Jika nilai pengadaan barang dan jasa di hulu migas per April 2021 sudah mencapai US$ 1,136 juta, maka dengan TKDN 58%, perputaran investasi di industri penunjang nasional mencapai US$ 658,9 juta atau setara dengan Rp 9,62 triliun,” jelas Erwin.

Dia pun berharap, dengan tetap menjaga capaian TKDN maka industri hulu migas dapat turut berkontribusi mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, SKK Migas akan terus berupaya melaksanakan program kerja yang berkesinambungan dan berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan penggunaan barang/jasa dalam negeri di kegiatan hulu migas sesuai dengan amanah pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, SKK Migas mengundang pimpinan Supply Chain Management (SCM) KKKS dan 4 (empat) perusahaan dalam negeri yaitu PT Fajar Benua Indopack dengan produk Gasket, Expansion Joint Metal, Flexible Hose Metal, PT Asia Mega Pasifik dengan produk Geomembrane HDPE, PT Harmand Intimarin Indonesia dengan produk jasa pemboran, rig darat, dan PT Bumi Cahaya Unggul dengan produk pumping unit.

Pjs. VP SCM & Asset Management PT Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream Irfan Zaenuri menyatakan dukungannya untuk pengembangan industri dalam negeri, dimana pada tahun 2020 Pertamina Hulu Energi Subholding Upstream sudah melibatkan 111 pabrikan dalam negeri dalam transaksi untuk mendukung kegiatan operasionalnya. 

Baca Juga: Total Oil hentikan operasi SPBU di Indonesia

Pada tahun 2021 dan tahun mendatang, diharapkan pabrikan dalam negeri lebih aktif untuk pengembangan kompetensi teknis maupun peningkatan kualitas dan kapasitas produksi sehingga dapat lebih berkontribusi dalam operasional Pertamina.

Subholding Upstream juga telah dan akan terus menjadi partner pabrikan dalam negeri dengan memberikan masukan dan saran yang konstruktif dalam peningkatan kapabilitas pabrikan dalam negeri.

Sementara, Direktur Utama Harmand Intimarine Indonesia Dono Purwoko menyambut baik dilaksanakannya kegiatan ini.

“Dengan adanya acara sosialisasi kemampuan industri dalam negeri ini, akan dapat meningkatkan peran serta industri penunjang hulu migas dalam negeri dalam rangka mendukung visi SKK Migas yakni produksi migas 1 juta BOPD dan 12 BSCFD,” pungkas Dono.

Selanjutnya: BPH Migas: Pipa Trans Kalimantan baru bisa terwujud beberapa tahun lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×