kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pencurian minyak marak, Chevron Indonesia (CPI) gunakan drone untuk pengawasan


Minggu, 09 Mei 2021 / 08:40 WIB
Pencurian minyak marak, Chevron Indonesia (CPI) gunakan drone untuk pengawasan
ILUSTRASI. Blok Rokan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menggunakan drone dan dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk pengawasan pipa minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

Manager Security CPI Akson Brahmantyo mengungkapkan penggunaan drone sukses menurunkan angka pencurian minyak dalam setahun terakhir.

"Pemanfaatan teknologi terbukti sangat membantu dalam pengawasan jalur-jalur pipa penyalur dan pencegahan aksi pencurian minyak mentah yang merugikan negara. Diharapkan, teknologi ini dapat terus mempersempit ruang gerak pelaku pencurian," kata Akson dalam diskusi virtual, Jumat (7/5).

Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengungkapkan kehadiran Blok Rokan merupakan salah satu aset vital bagi Indonesia.

Pengawasan Blok Rokan juga turut melibatkan aparat berwenang. "Penurunan angka pencurian minyak juga berkat dukungan dan kerja sama yang baik dengan TNI-Polri," terang Rikky.

VP Corporate Affars CPI Sukamto Tamrin juga sangat mengapresiasi dukungan TNI-Polri dan masyarakat dalam pengamanan aset-aset negara di industri hulu migas. “Dukungan Polda Riau, Korem 031/ Wira Bima, dan SKK Migas sangat luar biasa dalam mendukung keamanan dan kelancaran operasional Blok Rokan. Belum lagi upaya pelibatan partisipasi masyarakat di sekitar wilayah operasi kami,” ungkapnya. 

Selama ini, pencurian minyak mentah sering menggunakan modus illegal tapping. Pelaku melubangi jalur pipa aktif dan memasang kran untuk mengalirkan minyak ke truk tangki penampung. Dengan penggunaan drone, kegiatan mencurigakan seperti ini dapat segera terdeteksi.

Baca Juga: PLN masih menjalani proses tender pembangkit listrik Blok Rokan

Drone mampu terbang menjelajah hingga 20 kilometer dengan ketinggian di atas 200 meter dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. Pesawat nirawak ini dapat terbang 1-2 jam untuk melakukan pengawasan jalur pipa minyak mentah dan mentransmisikan video secara langsung (real time) ke pusat kendali.

Drone tersebut dilengkapi teknologi kecerdasan buatan yang dapat melakukan identifikasi dan segmentasi obyek di sekitar jalur pipa.

“Peralatan ini dikerjakan oleh anak-anak bangsa di PT CPI. Penggunaan drone untuk pengawasan pipa minyak merupakan yang pertama di Chevron maupun di Indonesia,” kata Ivan Susanto selaku Digital Innovation & Acceleration Advisor PT CPI.




TERBARU

[X]
×