kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Toba Bara dan Indika Energy belum agendakan akuisisi tambang baru di tahun ini


Selasa, 04 Februari 2020 / 19:45 WIB
Toba Bara dan Indika Energy belum agendakan akuisisi tambang baru di tahun ini
ILUSTRASI. Tambang Batubara PT. Toba Bara Sejahtera Tbk di Kec. Sanga sanga,Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur . Kontan/ Febrina Ratna Iskana / 18/11/2014


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020 tampaknya masih sepi dengan agenda akuisisi tambang batubara. Sejumlah emiten masih menahan rencana aksi korporasi, baik berupa akuisisi maupun divestasi aset tambang.

PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA), misalnya, memilih untuk fokus pada rencana ekspansi ke sektor bisnis non-batubara, yakni ke sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Corporate Secretary TOBA Pingkan Ratna Melati mengatakan, pada tahun ini TOBA juga akan fokus untuk melanjutkan agenda di proyek kelistrikan.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) fokus selesaikan proyek PLTU di tahun ini

"Fokus TOBA ke depan tidak hanya energi terkait batubara. Strategi ekspansi bisnis TOBA ke depan adalah ke arah hilirisasi dan pengembangan power project, termasuk renewable energy atau sumber energi non-coal," kata Pingkan saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (4/2).

Pingkan menyebut, kondisi pasar batubara saat ini memang cukup menantang. Kendati begitu, pengembangan ke sektor pembangkit listrik masih prospektif. Sebabnya, batubara masih menjadi sumber energi utama yang digunakan oleh sebagian besar pembangkit di kawasan Asia Tenggara.

Saat ini, lanjut Pingkan, TOBA juga sudah mulai pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sulbagut-1 di Provinsi Gorontalo serta proyek PLTU Sulut-3 di Provinsi Sulawesi Utara, yang masing-masing berkapasitas 2 x 50 Megawatt (MW). "Selain itu TOBA juga melakukan akuisisi 5% saham Paiton Energy di akhir tahun 2018," ungkap Pingkan.

Dalam catatan Kontan.co.id, untuk menyelesaikan proyek PLTU itu, TOBA mengerek belanja modal atau capital expenditure (capex) dari US$ 120 juta di 2019, menjadi US$ 160 juta di tahun ini.

Baca Juga: Virus corona ikut kerek Harga Batubara Acuan di Februari 2020 jadi US$ 66,89 per ton

Sementara dari sisi kinerja operasional, target produksi batubara TOBA masih dipatok stabil, yakni sekitar 4 juta - 5 juta ton di tahun ini.

Senada, PT Indika Energy Tbk (INDY) pun masih menahan agenda ekspansi tambang baru. Head of Corporate Communications INDY Leonardus Herwindo mengungkapkan, pihaknya lebih memilih untuk fokus mengembangkan investasi di aset existing, yakni lahan tambang di Paser, Kalimantan Timur dan Barito, Kalimantan Tengah.

"Untuk bisnis batubara, kami tidak berencana mengakuisisi lahan tambang baru," ungkapnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×