kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tokopedia sebut isu merger dengan Gojek spekulasi pasar


Rabu, 10 Maret 2021 / 11:33 WIB
Tokopedia sebut isu merger dengan Gojek spekulasi pasar
ILUSTRASI. Aksi korporasi besar yang melibatkan Gojek dan Tokopedia telah menyita perhatian publik sejak awal tahun ini.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Rencana merger Gojek dan Tokopedia ternyata belum mencapai garis finish. Jurubicara Tokopedia membantah bahwa kedua perusahaan rintisan (startup) paling bernilai di Indonesia itu sudah meneken perjanjian merger. 

"Kami tidak bisa berkomentar pada spekulasi pasar. Jika ada aksi korporasi, kami pasti akan kasih kabar," ujar Nuraini Razak, VP of Corporate Communications Tokopedia kepada Kontan.co.id, Rabu (10/3).

Informasi yang berkembang menyebutkan, Gojek dan Tokopedia telah menandatangani Conditional Sales Purpose Agreement (CSPA) yang menjadikan proses merger semakin dekat. 

Kesepakatan itu kabarnya berisi porsi kepemilikan Gojek pasca merger sebanyak 60% dan sisanya menjadi hak Tokopedia. Tapi, bantahan dari Tokopedia menjadikan informasi tersebut kembali mentah. 

Aksi korporasi besar yang melibatkan Gojek dan Tokopedia telah menyita perhatian publik sejak awal tahun ini. Kedua perusahaan yang menaungi lebih dari 12 juta mitra UMKM itu didukung oleh investor sejenis seperti Google, Temasek Holding dan Sequioa Capital India.

Berbagai spekulasi terus menyertai rencana penggabungan dua ekosistem bisnis yang memiliki pasar berbeda itu. Salah satunya terkait valuasi perusahaan hasil merger yang ditaksir mencapai U$$ 35-US$ 40 miliar. 

Dampak ekonomi

Gojek, sebagai penguasa bisnis ride hailing dan pesan antar makanan diyakini akan semakin kokoh posisinya jika merger dengan Tokopedia. Perusahaan yang dilahirkan William Tanuwijaya itu juga terus berkembang menjadi e-commerce asli Indonesia papan atas. 

Namun, penggabungan dua entitas besar ini dinilai akan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar bagi ekosistem bisnis keduanya. Jutaan UMKM akan mendapatkan akses pasar yang semakin luas, dukungan pembiayaan dan juga biaya transaksi yang lebih efisien.

Sebelumnya, Ketua Umum Yayasan Next Indonesia Unicorn (NextICorn) Daniel Tumiwa mengatakan, baik Gojek maupun Tokopedia, jika bergabung maka akan menghasilkan fundamental bisnis yang jauh lebih kuat. 

"Terlepas dari urusan merah putih atau regional, tapi lebih melengkapi satu sama lain," katanya.

Daniel optimistis, dampak merger Gojek dengan Tokopedia sangat signifikan bagi perkembangan ekonomi digital Indonesia. "Dan kalau bicara Ekonomi Digital Indonesia, langkah ini akan lebih mempercepat perkembangan ekonomi kita," katanya. 

Selanjutnya: Valuasi Perusahaan Hasil Merger Gojek dan Tokopedia Rp 560 Triliun, Setelah Itu IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×