Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Perancis, Total EP Indonesia akan mulai mengeksplorasi Blok Bengkulu 1 Mentawai. Melalui anak usahanya, Total E&P Indonesia Mentawai B.V memulai kegiatan pengeboran minyak di laut dalam sumur Rendang 1 X Blok Eksplorasi Bengkulu 1 Mentawai pada minggu kedua Juli 2014.
Lokasi pengeboran terletak di lepas pantai Provinsi Bengkulu, berjarak sekitar 75 km dari garis pantai Bengkulu dengan kedalaman berkisar 1.000 meter di bawah laut. Di kawasan yang kuat aktivitas seismiknya tersebut, pengeboran akan mengggunakan rig Ocean Monarch jenis semi-submersible . General Manager Total E& P Indonesia Mentawai B.V. Hardy Pramono mengatakan, pengeboran sumur ini diperkirakan mencapai 90 hari menggunakan teknologi laut dalam.
Head Departement of Media Relations Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi, pada Selasa (8/7) kepada KONTAN menjelaskan, total investasi untuk pengeboran ini mencapai lebih dari US$ 80 juta. Blok eksplorasi migas Bengkuli 1-Mentawai terletak di laut dalam Bengkulu dengan luas 8.034 km2 dengan kedalaman air laut 400 meter-1.000 meter. Total memenangkan tender 100 atas blok ini dari Pemerintah Indonesia pada 9 Oktober 2013.
Hardy menambahkan, eksplorasi ini memperlihatkan tekad Total menemukan cadangan-cadangan minyak baru di Indonesia. Pengeboran perdana di sisi barat Pulau Sumatera ini merupakan tonggak sejarah penting bagi kegiatan eksplorasi selanjutnya di wilayah Bengkulu, sebab sebelumnya belum pernah ada kegiatan pencarian hidrokarbon disana.
Kristanto Hartadi mengatakan, perusahaan juga sedang melakukan persiapan untuk mengembalikan blok South West Bird dan blok Southeast Mahakam kepada pemerintah. Pengeboran yang dilakukan oleh Total di sumur Anggrek Hitam 1X di blok South West Bird's Head di Papua Barat gagal menemukan hidrokarbon alias dry hole. Sedangkan total dana yang sudah ditanamkan untuk eksplorasi itu mencapai US$ 40 juta.
Blok South West Bird's Head ini dimiliki 90% oleh Total E&P Indonesia West Papua, sementara itu sisa 10 % dimiliki oleh PT Indika Energy.
Hal sama juga terjadi pada pengeboran eksplorasi pada sumur Tongkol di Blok Southeast Mahakam tahun lalu. Total gagal menemukan hidrokarbon di blok ini. Dana yang dihabiskan untuk pengeboran eksplorasi di blok ini sebesar US$ 60 juta. Total EP memiliki 50 % interest di Blok South Mahakam . Sedangkan sebagian 50 % interest lagi dimiliki oleh Inpex .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News