Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) berhasil mencatatkan kinerja positif pada semester II tahun 2022. Sampai saat ini, Totalindo berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp1,3 triliun yang melesat tajam sebesar 331,33% dibandingkan tahun lalu.
Pendapatan kontrak baru Totalindo juga selaras dengan kinerja keuangan kuartal III tahun ini, di mana Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp562 Miliar atau meningkat 25% dibandingkan tahun lalu.
Selain itu Totalindo juga membukukan kenaikan laba sebesar Rp1,136 Miliar di Kuartal III 2022, atau sebesar 58% dibandingkan tahun 2021 pada periode yang sama. Kinerja positif tersebut membuat Totalindo optimis menghadapi tahun 2023.
Baca Juga: Totalindo Eka Persada (TOPS) Kantongi Kontrak Baru Rp 760 Miliar di Semester I-2022
Wakil Direktur Utama Totalindo, Salomo Sihombing mengatakan Totalindo optimis memasuki tahun 2023. Berbagai rencana telah disiapkan Totalindo mulai dari penguatan strategi bisnis kantor cabang, diversifikasi usaha, mengikuti proyek IKN dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)hingga menggandeng mitra bisnis guna memperkuat kinerja pendanaan Perseroan di tahun depan.
“Dengan berbagai strategi yang kami siapkan, kami yakin akan terus melanjutkan tren positif di tahun depan melihat permintaan jasa konstruksi terus meningkat pasca pandemi,” ujar Salomo Sihombing, Rabu (21/12).
Salomo mengatakan kontrak baru tahun 2022 Totalindo tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Selain meraih beberapa proyek di sejumlah daerah, Totalindo masih menjadi kepercayaan di kawasan Jabodetabek.
Beberapa proyek yang berada di kawasan Jabodetabek yaitu Sky House Alam Sutera dan Soll Marina Hotel and Office di Alam Sutera, Tangerang Selatan serta Ball Room MNC Center, Jakarta.
“Raihan nilai kontrak baru Totalindo pada tahun ini harus disyukuri dan dijadikan motivasi bagi Perseroan untuk terus meningkatkan kinerja perseroan di tahun depan,” sambung Salomo.
Lebih lanjut, Salomo Sihombing mengatakan 2023 adalah tahun politik yang membuat industri konstruksi memerlukan kecermatan dalam membidik dalam mendapatkan proyek baru.
"Oleh karena itu, Perseroan harus jeli dalam melihat peluang utamanya dalam proyek-proyek yang dimiliki swasta," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News