kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TOTL belum total mengembangan recurring income


Selasa, 11 Juli 2017 / 06:09 WIB
TOTL belum total mengembangan recurring income


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Ketimbang pendapatan sewa, PT Total Bangun Persada Tbk memilih mengandalkan pendapatan jasa konstruksi. Meskipun begitu, tak berarti rencana ekspansi bisnis pendapatan sewa mereka mandek.

Tahun lalu, Total Bangun sudah mengakuisisi lahan seluas 7.000 meter persegi (m²) senilai Rp 130 miliar. Perusahaan tersebut berencana mengembangkan menjadi proyek perkantoran.

Hanya saja, sejauh ini Total Bangun belum menetapkan target persis waktu pengembangan proyek. "Belum akan tahun ini," kata Mahmilan Sugiyo, Sekretaris Perusahaan Total Bangun kepada KONTAN, Senin (10/7).

Yang terang, total area sewa perkantoran Total Bangun kini mencapai 6.890 m². Tarif sewa sekitar Rp 110.000 per m² saban bulan. Dalam waktu dekat, manajemen Total Bangun belum berencana mengerek tarif sewa.

Dalam laporan keuangan yang berakhir 31 Maret 2017, Total Bangun mengantongi pendapatan sewa properti dan sewa peralatan. Akumulasi kedua pendapatan sewa itu Rp 3,28 miliar atau tak sampai 1% terhadap total pendapatan usaha. 

Adapun dalam bisnis jasa konstruksi, Total Bangun masih melanjutkan perburuan kontrak baru senilai Rp 4 triliun. Hingga tutup semester I 2017, mereka mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 1,32 triliun. Kontrak terakhir yang mereka dapatkan pada tahun ini berasal dari proyek perkantoran di Jakarta.

Sementara sebelumnya, Total Bangun mendapatkan kontrak baru berupa pembangunan dua gedung perkantoran. Lokasinya di Jakarta dan Bumi Serpong Damai (BSD) di Tangerang Selatan, Banten.

Biarpun capaian kontrak baru belum sampai separuh dari target, Total Bangun bergeming. "Kami masih optimistis bisa mencapai target karena proyek yang masih dilelang (yang diikuti Total Bangun) mencapai Rp 10 triliun, " terang Mahmilan.

Tahun ini, proyek gedung bertingkat atawa high rise swasta masih menjadi fokus utama Total Bangun. Perusahaan berkode saham TOTL di Bursa Efek Indonesia itu belum berminat dengan proyek infrastruktur. Alokasi dana belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 100 miliar.

Total Bangun menargetkan pertumbuhan pendapatan 10% hingga akhir tahun 2017. Tahun lalu, mereka membukukan pendapatan sebesar 
Rp 2,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×