kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota Optimistis Ekspor Mobil Tahun Ini Akan Meningkat


Kamis, 16 Februari 2023 / 19:07 WIB
Toyota Optimistis Ekspor Mobil Tahun Ini Akan Meningkat
ILUSTRASI. Ratusan kendaraan siap ekspor terparkir di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/3/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) optimistis ekspor produk mobil Toyota dari Indonesia akan kembali meningkat pada 2023.

Dalam catatan Kontan, ekspor mobil merek Toyota tercatat hampir 297.000 unit pada 2022 lalu atau melesat 58% dibandingkan tahun sebelumnya. Toyota juga berkontribusi sebesar 63% terhadap total ekspor mobil completely built up (CBU) secara nasional.

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy menyampaikan, ekspor mobil Toyota tahun ini diyakini akan melonjak lagi. Salah satu model Toyota yang sebentar lagi akan diekspor adalah Kijang Innova Zenix. Model ini sebenarnya baru diluncurkan ke pasar pada akhir tahun lalu.

“Ada bocoran sedikit dari pihak TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) bahwa ada pelepasan ekspor Innova Zenix ke negara lain dalam waktu dekat,” ujar dia ketika ditemui Kontan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, Kamis (16/2).

Baca Juga: Honda Berharap Ekspor Mobil Produksi Indonesia Meningkat Tahun Ini

Sejauh ini, ekspor mobil Toyota Indonesia ditujukan untuk lebih dari 80 negara yang mana sebagian besar ditujukan ke negara-negara di kawasan Asia dan Timur Tengah.

Toyota selalu melakukan riset secara mendalam terhadap produk-produk yang akan diekspor. Dalam hal ini, Toyota perlu mempertimbangkan secara matang model mobil seperti apa yang cocok untuk pasar domestik sekaligus laris manis ketika dijual ke mancanegara. Toyota juga perlu melakukan penyesuaian dengan regulasi kendaraan bermotor yang ada di pasar internasional.

“Kami perlu cocokkan regulasi emisi seperti penggunaan Euro 4, regulasi mesin, dan keamanan yang kemudian dicocokan dengan kebutuhan konsumen,” tutur Anton.

pemerintah terhadap ekspor mobil nasional sebenarnya sudah cukup banyak. Lantas, saat ini para pelaku industri otomotif lebih membutuhkan dukungan berupa bantuan komunikasi dan negosiasi secara government to government (G2G) dengan negara tujuan ekspor.

Hal ini perlu dilakukan untuk membuka lebih banyak kesempatan ekspor mobil ke berbagai negara. “Sebab, regulasi ekspor-impor di negara lain pasti berbeda-beda,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×