Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Wacana pemerintah ingin memacu industri otomotif agar mencapai penjualan dua juta unit pada 2020 ditanggapi oleh merek terlaris di Indonesia, Toyota. Dikatakan, salah satu indikator kesuksesan target pasar seperti itu adalah kestabilan perekonomian.
“Kalau berkembang sesuai harapan, angka dua juta unit mungkin saja bisa tercapai. Asal infrastruktur dan sarana lainnya mendukung,” kata Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor, di Jakarta, Sabtu (22/11/2014).
Secara umum merek Toyota menguasai pangsa pasar penjualan mobil di Indonesia. Tahun ini diperkirakan mencapai 30% atau sekitar 400.000 unit kendaraan dari prediksi penjualan setidaknya 1,2 juta unit. Enam tahun dari sekarang jika posisi Toyota tetap menguasai pangsa pasar 30% , gambarannya mewakili penjulan domestik lebih 600.000 unit dari target dua juta unit.
Menurut Samulo Toyota adalah salah satu merek paling agresif di Indonesia. Pada 2012 lalu investasi sebesar Rp 13 triliun telah digelontorkan untuk mengembangkan bisnis di Tanah Air hingga 2017. Dana itu dikatakan untuk mengembangkan manufaktur, vendor, dan Toyota value chain.
Di sisi lain, lanjut Samulo, juga ada pengembangan yang berkaitan dengan konsumen yakni pada dealer dan bengkel.
Widyawati Soedigdo, General Manager Corporate Planning and Public Relation TAM menambahkan, Toyota sudah menjadi pemasin besar di Indonesia sejak lama, strategi telah disiapkan untuk mempertahankan hal tersebut. Hal terpenting adalah kondisi perekonomian yang ditentukan dari berbagai hal seperti situasi makro ekonomi, nilai tukar mata uang yang memengaruhi harga kendaraan, serta daya beli konsumen.
“Indonesia butuh blue print, sebenarnya mau di bawa kemana Industri otomotif kita. Selain domestik sebenarnya ada pasar ekspor, pembangunan infrastruktur kita juga harus mengarah ke sana,” terang Widyawati. (Febri Ardani Saragih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News