Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Rudy bilang, pihaknya masih akan lebih fokus di bisnis angkutan batubara ke depan. Saat ini, jasa angkutan yang mereka layani 80%-90% merupakan batubara dan sisanya merupakan angkutan wood chip untuk dikirim ke pabrik kertas.
Saat ini, TPMA belum memiliki rencana untuk menambah kapal karena perbankan sampai saat ini masih belum membuka diri memberikan pembiayaan ke sektor pelayaran.
Namun jika perusahaan mendapatkan kontrak besar jangka panjang, Rudy bilang, kemungkinan pihaknya akan mengkaji untuk menambah armada tetapi berupa kapal second.
"Kalau kapal baru pasti harganya sangat mahal. Saat ini harga satu set kapal tongkat tug boat mencapai Rp 15 miliar dengan kapasitas 7.000-8.000 ton sekali angkut," jelas Rudy.
Oleh karena itu, TPMA tidak akan banyak menyiapkan belanja modal (capex) tahun ini. Perusahaan hanya akan menyiapkan sekitar US$ 3 juta untuk docking repair atau perbaikan kapal-kapal yang sudah berusia lima tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News