kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TPPI menerima pengelolaan kilang elpiji Tuban LPG Indonesia (TLI) dari negara


Rabu, 08 Juli 2020 / 09:46 WIB
TPPI menerima pengelolaan kilang elpiji Tuban LPG Indonesia (TLI) dari negara
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). PT Pertamina (Persero) berencana mengembangkan kawasan tersebut menjadi pusat industri petrokimia yang terintegrasi dengan kila


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja  anak  usaha PT  Tuban  Petrochemical  Industries  (TubanPetro), yakni PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) diyakini akan semakin baik di masa  depan  seiring  kemampuan  produksi  yang  terus  bertambah. Paling  baru,  TPPI menerima pengelolaan dan pengoperasian kilang elpiji PT Tuban LPG Indonesia (TLI) dari Negara.

Sebelumnya  Pengadilan  telah  memutuskan untuk  merampas  dan  menyerahkan aset kilang LPG yang dimiliki oleh TLI setelah Honggo divonis 16 tahun penjara dan denda Rp  1  miliar  subsider  enam  bulan  kurungan  atas  kasus korupsi pasokan kondensat dari  SKK  Migas(dulu  bernama  BP  Migas).  Aset  kilang  TLI  tersebut  diserahkan  ke negara cq Menteri Keuangan oleh Kejaksaan Agung pada Selasa (7/7).

Baca Juga: TubanPetro pastikan pengembangan bisnis tetap jalan di tengah covid-19

Proses  pelimpahan  aset  kilang  TLI  ke  negara dapat  mendukung rencana untuk mengurangi  defisit  neraca  perdagangan  dari  sektor bahan  bakar  minyak  dan produk petrokimia.

Direktur Utama TubanPetro  Sukriyano   menyampaikan, pabrik  elpiji  TLI mampu memproduksi LPG (Liquified Petroleum Gas) sebanyak 20 ton per jam. Alhasil dalam sehari   mampu   memproduksi   elpiji   sebanyak   480   ton.  

Sehingga produksi dalam setahun dapat mencapai  175.200  ton. Kilang  TLI ini  mendapat  pasokan bahan  baku dari gas buang hasil proses produksi TPPI yang kemudian diproses menjadi elpiji.

“Jika tidak ada pabrik elpiji, maka kapasitas produksi yang saya sebutkan tadi, hanya akan terbuang  ke  udara.  Sementara  jika  diintegrasikan,  dapat  diubah  menjadi  elpiji, hasilnya dapat dijual di dalam negeri sehingga mengurangi impor dan TPPI mendapat sumber  pemasukan  baru  yang  dapat  mendorong  kinerja  keuangan  menjadi  lebih baik,” ujar Sukriyanto, dalam Siaran Pers, Rabu (8/7).




TERBARU

[X]
×