kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.649   -57,00   -0,34%
  • IDX 8.061   -62,18   -0,77%
  • KOMPAS100 1.116   -6,99   -0,62%
  • LQ45 794   -8,46   -1,05%
  • ISSI 281   -0,59   -0,21%
  • IDX30 416   -5,26   -1,25%
  • IDXHIDIV20 474   -4,96   -1,04%
  • IDX80 123   -1,09   -0,88%
  • IDXV30 132   -1,66   -1,24%
  • IDXQ30 131   -1,19   -0,90%

Trade-In Mobil di GIIAS 2025 Tumbuh 53%, ICE & HEV Masih Unggul di Pasar


Selasa, 30 September 2025 / 16:26 WIB
Trade-In Mobil di GIIAS 2025 Tumbuh 53%, ICE & HEV Masih Unggul di Pasar
ILUSTRASI. Suasana pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Tangerang, Banten, Selasa (29/7/2025). (KONTAN/Baihaki). Tren mobil listrik (EV) yang semakin gencar dipasarkan di Indonesia rupanya belum sepenuhnya menggeser dominasi kendaraan bermesin bensin


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren mobil listrik (EV) yang semakin gencar dipasarkan di Indonesia rupanya belum sepenuhnya menggeser dominasi kendaraan bermesin bensin (internal combustion engine/ICE) dan hybrid electric vehicle (HEV). 

Data penyerapan mobil melalui OLXmobbi selama ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 menunjukkan, ICE dan HEV masih menjadi pilihan utama konsumen berkat harga jual kembali (resale value) yang relatif lebih stabil.

OLXmobbi mencatat adanya lonjakan transaksi signifikan pada GIIAS tahun ini. Jumlah pelanggan yang melakukan trade-in naik 53% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara jumlah penjual mobil di platform meningkat 47%. Kondisi ini mengindikasikan pasar jual-beli mobil bekas terus bertumbuh, sejalan dengan perputaran kendaraan di industri otomotif nasional.

Baca Juga: Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Susu Frisian Flag ke Malaysia dan Filipina

Rata-rata harga mobil yang diserap OLXmobbi selama pameran berada di kisaran Rp150 juta. Menariknya, kategori HEV menempati posisi tertinggi dengan transaksi hingga Rp300 juta. 

Sementara itu, mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) yang berhasil diserap berada pada kisaran rata-rata Rp115 juta, lebih rendah dibandingkan ICE dan HEV.

Dari sisi model, Toyota Kijang Innova dan Avanza mendominasi kategori ICE, sedangkan Toyota Yaris Cross cukup banyak dilepas di segmen HEV. Untuk BEV, Wuling Air EV tercatat sebagai model yang paling banyak dijual. Adapun tipe kendaraan yang paling diminati tetap berada pada segmen MPV, SUV, dan hatchback.

Direktur OLXmobbi, Agung Iskandar, menekankan bahwa kualitas kendaraan menjadi prioritas dalam setiap transaksi. Menurutnya, Di GIIAS 2025, mobil pelanggan yang dijual maupun di-trade-in rata-rata kondisinya masih sangat bagus. 

"Kami menerapkan standar khusus, salah satunya memastikan mobil terbebas dari banjir, agar konsumen selalu mendapatkan mobil bekas berkualitas. Dengan pencapaian tahun ini, kami optimistis bisa terus berkontribusi dalam perputaran bisnis otomotif nasional,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/9).

Daya tarik ICE dan HEV juga diperkuat oleh tingkat depresiasi harga yang relatif rendah. Berdasarkan data OLX, rata-rata depresiasi ICE dan HEV berada di kisaran 10%–15% per tahun, jauh lebih rendah dibandingkan BEV yang mencapai 35%–60% per tahun. 

Tingginya depresiasi BEV dipicu oleh derasnya masuk model baru dengan teknologi lebih mutakhir, harga yang semakin terjangkau, serta minimnya dukungan pembiayaan untuk kendaraan BEV bekas. 

Fenomena ini memperlihatkan bahwa meskipun BEV diproyeksikan sebagai masa depan industri otomotif, tantangan dari sisi resale value masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi produsen dan pelaku pembiayaan. Di sisi lain, ICE dan HEV tetap menawarkan keseimbangan antara harga jual kembali dan minat pasar, menjadikannya pilihan yang masih relevan bagi konsumen Indonesia.

Baca Juga: Laba Bersih BTN Tumbuh 10,48% Jadi Rp 2 Triliun per Agustus 2025

Selanjutnya: Siap-Siap, Program Magang Fresh Graduate Dibuka 15 Oktober 2025, Kuota 20.000 Orang

Menarik Dibaca: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Susu Kedelai secara Rutin?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×