Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rencana pemerintah memperbanyak pembangunan infrastruktur menjadi kabar gembira bagi perusahaan pemasok alat berat. Sebab, lonjakan bujet untuk proyek infrastruktur bisa menambah permintaan alat berat, khususnya alat berat untuk konstruksi.
Ivanlie, Construction Marketing Manager PT Trakindo Utama, perusahaan pemasok alat berat merek Caterpillar, optimistis permintaan alat berat berpeluang meningkat. Sebab, dana proyek infrastruktur tahun ini naik 15%-18%. "Dampaknya, penjualan alat berat konstruksi juga naik 15%. Penjualan alat konstruksi mendominasi penjualan Trakindo," ungkap Ivan kepada KONTAN, awal pekan ini.
Biasanya, alat berat yang mendominasi penjualan Trakindo adalah alat berat sektor pertambangan. Namun, karena sektor tambang sedang lesu, sektor konstruksi menjadi tumpuan industri alat berat. "Penjualan alat berat konstruksi naik, tapi tak sampai 50% dari penjualan Trakindo," ungkap Ivanlie tanpa menyebut nilainya.
Alat berat yang dibutuhkan sektor konstruksi ini adalah ekskavator ukuran 13 dan ukuran 20. "Permintaan terbesar datang dari proyek pengaspalan jalan," katanya.
Selain alat berat sektor konstruksi, permintaan alat berat sektor kehutanan dan perkebunan diprediksi akan naik tahun ini. Abdurrahman, Forestry and Agriculture Marketing Manager Trakindo menambahkan, pertumbuhan permintaan alat berat sektor ini sekitar 5%. Industri perkebunan membutuhkan alat berat jenis pemotong kayu serta alat berat penyiapan lahan tanam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News