kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trans Retail ingin genjot penjualan produk lokal


Kamis, 04 April 2013 / 08:46 WIB
Trans Retail ingin genjot penjualan produk lokal
ILUSTRASI. BKN akhirnya mengumumkan peserta yang lolos SKD seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahap I. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Di bawah kendali Chairul Tandjung, Carrefour Indonesia siap mengerek penjualan produk lokal. Carrefour mengklaim permintaan produk dalam negeri melonjak 70%-80% sejak pemerintah memberlakukan pembatasan impor produk hortikultura.

Head of Public Affairs Trans Retail Indonesia, Satria Hamid Ahmadi menyatakan, pertumbuhan permintaan di Carrefour Indonesia yang telah berganti nama menjadi PT Trans Retail Indonesia lebih tinggi ketimbang industri pasar ritel modern yang hanya 60% per tahun. "Komposisi permintaan produk lokal dan impor kini seimbang. Dulu, sebanyak 40% lokal dan 60% impor," kata dia, Rabu (3/4).

Pemerintah memperketat impor hortikultura melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 60 Tahun 2012 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura. Pemerintah membatasi impor sebanyak 20 komoditas, tujuh di antaranya produk holtikultura.

Sebanyak 13 produk hortikultura lainnya dilarang masuk untuk sementara, yakni kentang, kubis, wortel, cabe, nanas, melon, pisang, mangga, pepaya, durian, krisan, anggrek, dan heliconia.

Untuk meningkatkan permintaan produk lokal, Trans Retail membuat dua skema bisnis buat UKM dan kelompok tani. Pertama, memberikan private label. Saat ini, produk private label Carrefour didominasi makanan seperti beras, minyak goreng, gula, sayuran, dan kecap. Dari 40.000 stock keeping unit (SKU) Carrefour, sekitar 10% atau 3.838 SKU merupakan private label. Permintaan produk private label naik 5%-10% saban tahun.

Kedua, dengan cara curah. Untuk penjualan ini, Trans Retail memberlakukan sertifikasi bernama Carrefour Quality Line atau jaminan kualitas Carrefour (CQL). "Kini ada tiga produk CQL, yaitu udang, salak pondoh, dan apel malang. Targetnya, tahun depan akan ada mangga gedong ijo," ucap Satria.

Permintaan masyarakat terhadap produk itu cukup tinggi. Permintaan salak pondoh, misalnya, mencapai 15 ton-20 ton per minggu, apel malang 20 ton hingga 30 ton per minggu, dan mangga gedong ijo 20 ton-30 ton per minggu.

CQL adalah produk dari pemasok Carrefour yang telah disertifikasi dengan menerapkan lima parameter, yaitu rasa, keaslian produk, harga terjangkau, keamanan makanan, dan menjaga kelestarian lingkungan. Trans Retail juga berharap produk CQL bisa ada di Carrefour luar negeri.

Saat ini, sudah ada permintaan salak pondoh dari Carrefour di China. "Mudah-mudahan salak pondoh bisa dijual di sana semester kedua tahun ini," ungkap Satria.

Kepala Komunikasi Eksternal dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Trans Retail Indonesia, Hendrik Adrianto, menambahkan, produk lokal baik makanan dan non makanan di gerai Carrefour mencapai 95%. "Kami terus menjajaki mitra UKM yang kini jumlahnya 70% dari total lebih dari 4.000 pemasok," katanya. Saat ini, Carrefour memiliki 83 gerai di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×