kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi e-commerce melampaui Rp 266 triliun, Kemenperin gencaarkan e-Smart IKM


Minggu, 24 Oktober 2021 / 13:58 WIB
Transaksi e-commerce melampaui Rp 266 triliun, Kemenperin gencaarkan e-Smart IKM
ILUSTRASI. Pada tahun 2017 lalu, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) berkomitmen untuk mendorong para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) agar dapat mengaplikasikan teknologi digital termasuk dalam aspek pemasaran. 

Seperti diketahui, transformasi digital yang terjadi saat ini dipercepat dengan kondisi dunia karena terjadinya pandemi Covid-19. Kondisi tersebut telah mengubah perilaku konsumen, salah satunya dalam hal pemilihan saluran pembelian atau belanja konsumen.

Plt. Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita menyampaikan, pihaknya melihat adanya peluang ekonomi digital Indonesia yang begitu luar biasa. Pada tahun 2017 lalu, Kemenperin telah meluncurkan program e-Smart IKM.

“Program ini diharapkan agar produk-produk IKM nasional memiliki kualitas yang bisa berdaya saing global, dengan memanfaatkan platform digital yang ada seperti e-commerce, website dan media sosial,” tutur Reni dalam keterangan resminya, Minggu (24/10). 

Baca Juga: Efek pandemi menurun, strategi omnichannel bisa gabungkan jualan online dan offline

Menurut data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi e-commerce Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp 266,3 triliun. Sejak tahun 2020, pelaksanaan program e-Smart IKM menjadi bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. 

Gernas BBI merupakan sebuah gerakan nasional sebagai bentuk dukungan terhadap industri/produk dalam negeri. “Selain itu, kampanye Gernas BBI yang intens dilakukan pemerintah juga bertujuan meningkatkan UMKM/IKM onboarding di plaform digital, dengan target sebanyak 30 juta UMKM/IKM onboarding pada tahun 2023,” ungkap Reni.

Baca Juga: idEA harap penjualan e-commerce bisa tumbuh sesuai perkiraan BI

Reni menambahkan, pihaknya telah melaksanakan berbagai program dalam mendukung Gernas BBI, di antaranya pelaksanaan webinar series bersama marketplace Indonesia dan puncaknya pada Festival Joglosemar pada bulan Mei 2021. Sebagai kelanjutan program pembinaan dari Gernas BBI, Ditjen IKMA melaksanakan kegiatan Workshope-Smart IKM bagi sentra IKM di Kota Malang.

‘’Sebagai tindak lanjut program e-Smart IKM ini, ke depannya kepada para IKM yang aktif dan lolos kurasi akan dipilih untuk mengikuti sustainable program dari Ditjen IKMA, antara lain pendampingan digital marketing, manajemen usaha, dan fasilitasi membership di e-commerce global dalam program IKM Go Global,” paparnya.

Baca Juga: Celios perkirakan pertumbuhan nilai transaksi e-commerce tahun ini bisa 53%-57%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×