Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Pada kuartal III 2023, Unilever mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 10.2 triliun, dengan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 3.3% dan volume domestik tumbuh sebesar 4.3% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu.
Margin kotor pada kuartal ini meningkat 483 bps dibandingkan Q3 2022. Selain itu, Perseroan juga melaporkan pertumbuhan laba bersih yang sangat kuat sebesar 21.0% year on year dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun.
Hasil ini menujukan kinerja UNVR sejatinya telah menunjukkan perbaikan jika dibandingkan semester I/2023. Pada periode ini, laba UNVR tergerus 19,6% sementara penjualan bersih turun 5,5%.
Jika dikomparasikan secara kuartalan, kinerja UNVR juga menunjukkan pemulihan. Selama periode Juli-September 2023, penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun.
Okie Ardiastama, Analis dan praktisi pasar modal, mengungkapkan bahwa sektor FMCG cukup ekspansif melihat daya beli masyarakat juga terus membaik, sehingga harapannya sektor FMCG dapat bertumbuh.
Namun yang perlu dicermati saat ini adalah fluktuasi nilai tukar dan tren kenaikan suku bunga yang dinilai dapat mempengaruhi pertumbuhan menjelang akhir dari semester 2.
Oleh karena itu di masa depan, Okie menganjurkan perusahaan juga perlu dipertimbangkan strategi hedging agar dapat mengurangi risiko baik fluktuasi nilai tukar maupun bahan baku.
Baca Juga: Unilever Buktikan Komitmen Green Business pada SAFE 2023
"Perluasan pangsa pasar dapat menjadi opsi, namun saat ini pasar dalam negeri dinilai juga masih cukup baik. Mengingat pertumbuhan di dalam negeri juga masih terjaga positif, persaingan dari pemain FMCG saat ini makin ketat dari adanya varian produk, sehingga harapannya perusahaan juga perlu menyiasati strategi agar tetap menjaga pangsa pasar di dalam negeri tetap kuat bahkan bertumbuh," jelas Okie.
Ia menilai, faktor tahun politik juga akan berdampak positif pada sektor FMCG. Mengacu pada momentum tersebut secara historis, sektor FMCG dapat terdampak positif atas peningkatan belanja masyarakat.
Selain itu sektor ini dapat dikatakan cukup defensif, sehingga diharapkan sektor FMCG dapat bertumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi global maupun wait and see dari investor menjelang pesta demokrasi 2024 mendatang.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 25 Oktober 2023, saham UNVR melonjak 2,26% ke posisi Rp 4.080 per saham. Saham UNVR dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 4.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.457 kali. Nilai transaksi Rp 111,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News