kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tren hidup sehat bikin bisnis apotek merekah


Jumat, 02 Desember 2016 / 11:30 WIB
Tren hidup sehat bikin bisnis apotek merekah


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tren gaya hidup sehat dan semakin tumbuhnya program Jaminan Kesehatan Nasional menyebabkan permintaan obat kerap naik. Imbasnya,  pertumbuhan tempat menjajakan obat alias apotek  juga semakin berkembang.

Malah, bagi sebagian pebisnis, bisnis apotek bisa menjadi salah satu kontribusi terbesar bagi kocek perusahaan. Salah satunya adalah PT Kimia Farma Tbk (KAEF). Bisnis apotek sudah memberi kontribusi hingga 40% ke kantong Kimia Farma. 

Kondisi ini menyebabkan Kimia Farma bakal terus mengembangkan bisnis toko obat tersebut. "Bisnis apotek masih akan terus bagus, dan tahun ini kami targetkan pertumbuhan bisnis apotek bisa mencapai 23%," tutur Eddy Murianto, Sekretaris Perusahaan Kimia Farma kepada KONTAN, Kamis (1/12). 

Proyeksi ini berdasarkan fakt, Kimia Farma sudah menambah 100 gerai apotek dari Januari hingga November lalu. Ekspansi tersebut berasal dari peruntukan belanja modal bagi bisnis apotek sebesar Rp 250 miliar tahun ini. Adapun jumlah gerai Kimia Farma saat ini sebanyak 850 apotek.

Ia berharap, pendapatan dari bisnis apotek yang ditargetkan mencapai Rp 3 triliun bisa tercapai sampai akhir tahun ini. Sedangkan di tahun depan, Kimia Farma  sudah memasang target pertumbuhan bisnis mencapai 16%, atau masih dobel digit. Agar bisa merealisasikan target tersebut, perusahaan ini masih akan menambah jumlah apotek Kimia Farma sebanyak 100 gerai lagi tahun depan. Maklum, pangsa pasar terbesar apotek adalah dari konsumen ritel.

Lewat waralaba 

Gideon Hartono, Direktur PT K24 Indonesia, pengelola jaringan apotek K 24, juga melakukan ekspansi bisnis. Perusahaan ini optimistis, bisa menambah gerai apotek K24 sebanyak 47 gerai hingga akhir tahun ini. Asal tahu saja, ekspansi K24 memakai sistem kemitraan waralaba. "Desember ini, kami akan membuka lima gerai lagi," katanya ke KONTAN.

Ekspansi tersebut tidak terlepas dari target perusahaan ini yang membidik target pertumbuhan bisnis hingga 20% sampai akhir tahun ini, menjadi Rp 1,3 triliun. Sedangkan tahun depan, K24 berharap bisa membidik target pertumbuhan bisnis yang lebih baik lagi yakni 23% atau masih dobel digit mencapai Rp 1,6 triliun. Sama seperti Kimia Farma, salah satu rumus  bisa menggenjot pendapatan adalah dengan menambah jumlah gerai.

Nah, di tahun 2017 nanti, K24 berencana menambah sekitar 120 gerai lagi. Komposisinya, sekitar 40 gerai milik sendiri dan 80 gerai milik investor lewat skema waralaba. 

Sama seperti Kimia Farma, target pasar terbesar dari apotek ini adalah berasal dari konsumen ritel yang datang langsung ke apotek tersebut.
Tak mau ketinggalan, Natalia Lusnita, General Manager Corporate Comunicaton PT Hero Supermarket Tbk yang memiliki jaringan toko kesehatan

Guardian juga masih optimisitis bisnis apotek masih bisa tumbuh positif di tahun ini dan tahun depan. Apalagi Guardian kerap menempel di jaringan ritel Hero. "Toko kami semakin meningkat penjualannya. Kami tetap optimistis ada kemajuan di tahun 2017 nanti," kata Natalia.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×