Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pasar industri mobil hybrid di Indonesia semakin tumbuh positif seiring dengan menggeliatnya minat masyarakat akan mobil listrik. Meskipun memang tren penjualan mobil listrk sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan mobil hybrid.
Berdasarkan data terakhir dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun 2022 (Januari-November) sebanyak 7,38 juta unit mobil hybrid terjual.
Sementara itu penjualan mobil listrik jika dilihat dari data yang ada sedikit lebih tinggi dibandingkan penjualan mobil hybrid, yakni sebanyak 7,92 juta unit.
Namun dalam catatan Kontan.co.id, terkait dengan harganya, mobil hybrid memang lebih murah dibandingkan dengan mobil listrik yang menggunakan Battery Electric Vehicle (BEV).
Hal ini sendiri diamini oleh Ketua Gaikindo Jongkie Sugiarto, menurutnya harga mobil hybrid lebih terjangkau ketimbang mobil listrik, sehingga masuk di kantong konsumen.
Baca Juga: Gaikindo Sebut Pangsa Pasar Mobil Hybrid akan Cepat Berkembang di Indonesia
Ada beberapa penyebab hal ini terjadi, maklumlah selain harga BEV yang mahal, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia juga masih terbatas pengadaannya, sehingga masyarakat lebih memilih untuk menjatuhkan pilihannya kepada mobil hybrid yang ternyata juga merupakan solusi untuk hemat bahan bakar dan menurunkan polusi.
Satu dari APM yang memiliki mobil hybrid adalah Nissan dengan mobilnya Nissan Kicks e-POWER. Nissan mengklaim mobilnya bisa hemat bensin hingga 50%. Maklumlah mobil ini dikenal dengan mobil listrik tanpa charger
Secara penjelasannya, Nissan menggabungkan mesin bensin 3-silinder yang berukuran 1,2 liter, generator, inverter, serta sebuah motor elektrik. Perpaduan antara generator dengan mesin ICE (Internal Combustion Engine) kemudian akan menghasilkan listrik yang dialirkan menuju baterai lithium-ion.
Head Of Marketing PT Nissan Motor Distributor Indonesia Julian Olmon mengatakan, sepanjang tahun 2022 penjualan mobil hybrid megalami peningkatan signifikan sebesar 70% jika dibandingkan dengan tahun 2021.
“Nissan Kicks e-POWER memiliki trend penjualan yang postif, terjadi kenaikan penjualan Retail Sales sekitar 70% di tahun 2022 dibanding 2021,” kata Julian kepada Kontan.co.id, Kamis (5/1).
Di tahun 2023, pihaknya mengatakan tetap optimistis untuk pertumbuhan penjualan mobil hybrid meskipun dibayang-bayangi kelangkaan chip semikonduktor secara global.
“Kami tetap optimistis akan ada pertumbuhan walaupun tahun 2023 penuh dengan tantangan salah satu nya adalah permasalahan kelangkaan chip semikunduktor secara global yang masih belum tuntas yang pastinya akan mempengaruhi supply,” kata Julian.
Baca Juga: Sambut Transisi Era Elektrifikasi, Honda Akan Merilis Dua Model Hybrid Tahun Ini
Sementara itu satu APM lainnya yakni Suzuki pada Juli tahun 2022 lalu meluncurkan mobil hybrid yakni All New Ertiga.
“All New Ertiga ini merupakam mobil hybrid yang kita pasarkan sejak Juli 2022 dan penerimaan pasarnya cukup baik dan positif,” kata Public Relation PT Suzuki Indomobil Motor Zulfikar Rafy Al Ghani kepada Kontan.co.id.
Saat ditanya keduanya terkait dengan rencana peluncuran mobil hybrid tahun 2023, baik Nissan dan Suzuki masih enggan untuk memberikan bocoran.
Meskipun begitu dari informasi yang sampai ke Kontan, Nissan di tahun 2023 akan merilis Nissan Serena terbaru yang punya mesin hybrid atau teknologi e-Power generasi kedua dengan mesin 1.400 cc berkode HR14DDe-EM57.
Sementra Suzuki kabarnya akan meluncurkan Suzuki XL7 Hybrid. Mengacu pada versi India XL6 dimana jenis ini mendapatkan mesin Smart Hybrid K15C Dual Jet berkapasitas 1.462 cc bertenaga 103 hp dan torsi 136,8 Nm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News