Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT GTS Internasional Tbk (GTSI) diperkirakan semakin positif jika tren peningkatan pendapatan dan kinerja dalam sembilan bulan terakhir dalam periode triwulanan terus berlanjut hingga Juni 2023.
Dalam ikhtisar laporan keuangan perseroan periode triwulanan, GTSI telah menunjukkan tren peningkatan pendapatan dalam sembilan bulan terakhir.
Pada 31 Maret 2023, perseroan mencatat pendapatan sebesar US$ 10,37 juta, meningkat dari periode triwulanan yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar US$ 10,12 juta dan periode 30 September 2022 sebesar US$ 9,97 juta.
Baca Juga: Strategi Humpuss Maritim (HUMI) Milik Tommy Soeharto Bidik Pertumbuhan 20% Usai IPO
Laba bersih triwulan I 2023 juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, mencapai US$ 2,8 juta pada 31 Maret 2023 dari periode 31 Desember 2022 yang sebesar US$ 0,56 juta dan periode 30 September 2022 yang sebesar US$ 0,39 juta.
Beban operasional perusahaan menurun dari US$9 juta pada periode 30 September 2022 menjadi US$8,8 juta pada 31 Desember 2022, dan kemudian menjadi US$ 7,25 juta pada 31 Maret 2023.
Mengenai proyeksi kinerja triwulan II yang bakal positif, manajemen GTSI belum dapat menyampaikan angka pastinya. “Harapannya positif. Angka pastinya akan kami sampaikan ke bursa terlebih dahulu,” ungkap Dandun Widodo, Direktur GTSI dalam keterangannya, Kamis (20/7).
GTSI telah menginvestasikan dana sebesar US$ 24 juta untuk memperkuat armada transportasi liquified natural gas (LNG). Dana tersebut akan digunakan untuk membeli liquified natural gas (LNG) carrier senilai antara US$10 juta hingga US$15 juta.
Baca Juga: Bos GTS Internasional (GTSI) Yakin Prospek Bisnis Pengangkutan LNG Semakin Cerah
Rencana bisnis perusahaan juga mencakup pengembangan bisnis Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) untuk transfer gas terapung, yang sejalan dengan upaya perusahaan dalam menyikapi kebijakan pemerintah mengenai pengurangan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan emisi.
Sebagai pionir dalam bisnis pelayaran gas alam di Indonesia, GTSI memiliki beberapa unit kapal, termasuk kapal Ekaputra-1 yang menjadi kapal kebanggaan Indonesia dengan kapasitas muatan LNG hingga 136.400 meter kubik (cbm). Ini setara dengan 36,87 juta kemasan air galon yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Manajemen GTSI menyampaikan harapan positif terhadap proyeksi kinerja triwulan II, namun angka pastinya akan diumumkan terlebih dahulu ke bursa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News