kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TRG Investama membidik diversifikasi bisnis


Senin, 12 September 2016 / 18:29 WIB
TRG Investama membidik diversifikasi bisnis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tehknologi Riset Global Investama (TRG Investama) tidak hanya berkutat pada pengembangan bisnis inti, yakni penyewaan menara  melalui anak usahanya PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG). Namun, perusahaan juga terus mencari peluang baru untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

Melihat tren perkembangan bisnis e-commerce belakang ini, TRG Investama pun ikut bertarung dengan mendirikan JD.id sejak tahun 2015. Situs jualan online tersebut dikembangkan dengan menggandeng partner dari perusahaan e-commerce ternama asal China, yakni JD.com.

Pengembangan teknologi dan infrastruktur JD.id telah dimulai sejak awal tahun 2015 dan resmi beroperasi pada November tahun lalu. Meski belum setahun beroperasi, Trenggono mengungkapkan JD.id sudah menghasilkan pendapatan Rp 50 miliar per bulan sejak Juni 2016.

Owner and chairman TRG Investama, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, investasi yang disiapkan perseroan untuk mengembangkan bisnis e-commerce tersebut sebesar US$ 200 juta. "Ini termasuk pengembangan infraktruktur dan logistik ke depan," ujarnya, Kamis (8/9).

TRG Investama memutuskan menggandeng mitra perusahaan e-commerce yang sudah memiliki nama besar lantaran tidak memiliki pengalaman untuk melakukan kerjasama dengan pemilik produk. Kekuatan perseroan hanya ada pada kemampuan teknologi.

Trenggono menjelaskan, persoalan dalam mengembangkan bisnis e-commerce bukan pada teknologi, melainkan apa yang akan akan di pasarkan selanjutnya. Dengan hanya memiliki kemampuan dari sisi teknologi, pihaknya harus menggandeng pihak yang bisa mendatangkan produk yang menarik untuk dipasarkan. Sementara Jd.com dipilih sebagai partner karena memiliki kemampuan melakukan kesepakatan kerjasama yang bagus dengan produsen besar.

Ia bilang, dengan kemampuan melakukan deal dengan produsen, maka JD.com bisa membeli barang produk dalam kapasitas produksi sehingga bisa dipasarkan dengan harga lebih murah jika dibanding dengan e-commerce yang lain.

Jika saat ini JD.id masih menjual barang-barang dengan brand ternama seperti Samsung, Nokia dan lain-lain, maka ke depan TRG investama akan mengembangkan market place tersebut dengan melibatkan produsen-produsen lokal yang kreatif. "Saat ini kita sudah ada tim untuk melakukan pengembangan agar produk UMKM bisa masuk ke sana. Selain itu kita akan mempersiapkan distribusi sistemnya agar pengiriman barang bsia dilakukan dalam 3 jam," terang Trenggono.

Selain bisnis e-commerce, TRG Investama juga berencana masuk bisnis sektor energi, food dan properti. Trenggono mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan ujicoba pembangkit listrik tenaga mini hydro (hydrostatic) di Lombok.

Menurutnya prospek pembangkit hydrostatic akan bagus, karena tidak akan tergantung pada bahan bakar. Pembangkit listrik daya kecil yang digerakkan oleh tenaga air darat yang dibendung dalam kontainer.

Sementara, rencana pengembangan bisnis makanan masih dalam proses riset. TRG Investama akan mengembangkan bisnis makanan lokal dengan mengusung standarisasi rasa. Sementara bisnis properti yang akan dikembangkan mengarah pada properti untuk tujuan tourism destination dengan mengandalkan kearifan lokal. "Bisnis-bisnis seperti kedua rencana ini memiliki prospek yang bagus ke depan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×