Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) menyiapkan berbagai strategi untuk memaksimalkan kinerjanya di tahun ini.
Direktur Utama BELL Karsongno Wongso Djaja menyatakan perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan 10% pada tahun 2025.
Untuk mencapainya, Manajemen BELL melakukan sejumlah strategi. Pertama peremajaan mesin dengan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi produksi.
“Kemudian R&D pengembangan produk yang lebih inovatif dan tentu sesuai dengan kebutuhan pasar,” ungkap Karsongno, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (15/4).
Baca Juga: Trisula Textile Industries (BELL) Tebar Dividen Tunai Rp 5 Miliar
Selanjutnya, BELL juga membangun fasilitas Trisula Innovation Center untuk mempercepat dan mendorong inovasi yang terintegrasi dari sektor tekstil hingga garment.
Tak ketinggalan, produk-produk baru. Perseroan secara konsisten akan memperkenalkan produk baru di divisi retail untuk memperluas bangsa pasar.
Karsongno menuturkan, laju bisnis BELL di tahun ini juga cenderung stabil dan tidak terdampak oleh tarif Trump. Sebab, mayoritas penjualan BELL masih berasal dari pasar domestik dengan porsi 94%, dan 6% sisanya adalah pasar ekspor yang mayoritasnya ke negara Jepang.
“BELL ini cenderung fokus dominan penjualannya itu ke market-market retail domestik. Jadi dampak daripada porsi yang dimunculkan oleh Presiden Amerika itu menurut kami tidak berdampak signifikan untuk bisnis kami,” tuturnya.
Namun di sisi lain, pihaknya melihat dampak dari kebijakan tersebut secara jangka panjang bisa membuat produk-produk impor, khususnya dari China kian membanjiri pasar Indonesia.
Sehingga bisa mengganggu tatanan bisnis garment ataupun tekstil yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, Manajemen BELL pun saat ini sedang menunggu bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengatasi hal tersebut.
Pada tahun ini BELL menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 17 miliar. Dana capex tersebut salah satunya akan digunakan untuk membangun Trisula Innovation Center.
“Capex Rp 12 miliar kami akan gunakan untuk pembangunan Trisula Innovation Center, yang mana ini adalah semacam tempat untuk integrasi antara bisnis tekstil, sampai menjadi pekerja tekstil, desain, garment, dan retail, nah itu yang kita investasikan. Sedangkan yang Rp 5 miliar akan digunakan untuk retail, penambahan POS dan lokasi-lokasi yang strategis,” tandasnya.
Selanjutnya: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.837 Per Dolar AS Hari Ini 16 April 2025, Baht Naik 1%
Menarik Dibaca: Katalog Promo Hypermart Dua Mingguan 10-23 April 2025, Aneka Frozen Food Diskon 10%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News