kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

TSE Group Bergabung dalam Inisiatif Berbasis Sains Internasional untuk Tekan Emisi


Kamis, 20 Maret 2025 / 22:27 WIB
TSE Group Bergabung dalam Inisiatif Berbasis Sains Internasional untuk Tekan Emisi
ILUSTRASI. Kegiatan panen di perkebunan kelapa sawit milik Tunas Sawa Erma Group (TSE Group) yang berada di Provinsi Papua Selatan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sektor hutan, lahan, dan pertanian (Forest, Land and Agriculture/FLAG) merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar setelah sektor energi dan industri, dengan kontribusi sebesar 22%. Namun, sektor ini juga menjadi salah satu yang paling terdampak oleh perubahan iklim.

Sebagai upaya untuk mengurangi emisi, sejumlah perusahaan di sektor FLAG bergabung dalam inisiatif global yang membantu penetapan target pengurangan emisi berbasis sains. 

Salah satu inisiatif tersebut adalah Science Based Targets initiative (SBTi), yang dipercaya oleh sektor korporasi dalam menetapkan standar, perangkat, dan panduan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca Juga: Kemajuan Teknologi Dinilai Dapat Tekan Emisi Karbon Secara Signifikan

Lebih dari 4.000 perusahaan di seluruh dunia telah bergabung dengan SBTi, termasuk Tunas Sawa Erma (TSE) Group dari Indonesia. Sejak 2023, TSE Group memperkuat komitmennya untuk mendukung target global mencapai net zero emissions pada 2050.

TSE Group terdiri dari PT Tunas Sawa Erma, PT Berkat Cipta Abadi, PT Papua Agro Lestari, dan PT Gelora Mandiri Membangun. Tiga perusahaan pertama beroperasi di Provinsi Papua Selatan, sementara PT Gelora Mandiri Membangun berada di Provinsi Maluku Utara.

Direktur TSE Group, Luwy Leunufna, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menetapkan target pembangunan Biogas Power Plant di lima lokasi, penggunaan kendaraan listrik (EV) secara bertahap, peralihan dari biodiesel ke tenaga biogas dan panel surya, serta penggantian pupuk kimia dengan pupuk organik.

“Semua langkah ini akan dilakukan secara bertahap namun konsisten. Kami berharap pada 2040 hasilnya mulai terlihat, dan TSE dapat mencapai Net Zero Emissions,” ujar Luwy dalam keterangan tertulis, Kamis (20/3).

Baca Juga: TSE Group Bangun Pabrik Biogas di Papua Selatan untuk Dukung Net Zero EmissionsKomitmen TSE Group semakin kuat dengan disetujuinya roadmap Net Zero Emissions 2050 oleh SBTi pada Kamis (13/2). 

Dalam situs resminya, SBTi mencantumkan target jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Target jangka pendek mencakup pengurangan emisi GRK lingkup 1 dan 2 absolut sebesar 58,8% pada 2034 dari level 2022, serta pengurangan emisi GRK lingkup 3 absolut sebesar 35% dalam periode yang sama. 

Sementara untuk jangka panjang, TSE Group berkomitmen mengurangi emisi GRK lingkup 1, 2, dan 3 sebesar 90% pada 2050.

TSE Group juga menegaskan komitmennya untuk tidak melakukan deforestasi dalam seluruh komoditas utama yang dikelolanya. 

Keikutsertaan perusahaan dalam SBTi merupakan langkah besar dalam mitigasi perubahan iklim, dengan panduan berbasis sains yang mendorong transparansi, akuntabilitas, serta pemantauan progres dalam pencapaian target emisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×