Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tujuh pelabuhan siap menerapkan sistem platform layanan tunggal kepelabuhanan atau Inaportnet. Ketujuhnya meliputi Pangkal Balam di Pangkal Pinang, Pulau Baai di Bengkulu, Tanjung Pandan di Belitung, Cirebon, Talang Duku di Jambi, Benoa di Bali, dan Cilacap.
Diera saat ini disebut Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo digitalisasi adalah hal yang tak dapat dihindari.
Disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo berserta Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko masing-masing perwakilan menyatakan konsistensinya untuk penerapan sistem Inaportnet.
Sebelumnya sudah dilakukan pelatihan petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan di tujuh pelabuhan tersebut.
"Perlu ada transisinya, kalau langsung digitalisasi tapi dia belum familiar akan kaget, makanya diatur dengan sop yang baik dengan temen-temen pelabuhan," terang Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko saat acara penandatanganan Pakta Integritas di Gedung Kemenhub, Jumat (6/9).
Baca Juga: Pelindo integrasikan sistem pembayaran jasa di empat terminal peti kemas
Sebelumnya sudah ada 16 pelabuhan yang sudah diterapkan sistem Inaportnet. Diantaranya di Makassar, Belawan, Tanjung Priok, Surabaya, Teluk Bayur, Panjang Lampung, Banten, Pontianak, Palembang, Tanjung Emas Jateng, Balikpapan, Banjarmasin, Gresik, Bitung, Ambon, dan Sorong.
Ditargetkan tahun ini akan ada 32 pelabuhan yang menerapkan sistem ini. Dengan tambahan tahun ini tujuh pelabuhan maka masih akan ada sembilan pelabuhan lagi ke depan.
Rencana penambahan tahun ini 16 pelabuhan disebut Wisnu melihat dari kemampuan anggaran dan juga kesiapan koneksi internet di lokasi tersebut.
"Kenapa 16, prioritas pertama itu yang sudah binaan Pelindo baik Pelindo 1,2,3,4, itu prioritas. Ada masukan juga dari Pelindo 3 supaya merata," sambung Wisnu.