Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah menetapkan beberapa perusahaan yang lolos pra kualifikasi dalam tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 9 berkapasitas 2 x 600 MW, dan 10 berkapasitas 1 x 600 MW. Beberapa perusahaan bahkan sudah menyiapkan rencana bisnis jika nanti bakal memenangkan proyek itu.
Menurut Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN Amin Subekti, beberapa perusahaan yang lolos pra kualifikasi adalah PT Adaro Energy Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Baramulti Suksessarana Tbk, PT Hanson International Tbk, PT Adi Coal, International Power GDF Suez (IP GDF Suez), dan Mitsui & Co.
Selanjutnya, pada tanggal 18 Agustus 2015, para peserta tender PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10 yang lolos seleksi pra kualifikasi harus sudah memasukkan proposal penawaran mereka. Setelah proposal penawaran masuk, PLN akan melakukan evaluasi atas proposal itu paling lambat selama 1,5 bulan.
Amin memperkirakan sekitar September atau Oktober 2015, PLN sudah bisa menentukan pemenang tender PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan 10. "Pasca penentuan kemenangan itu, kami beri kesempatan enam bulan untuk financial close, sehingga pada Semester I-2016 proyek sudah bisa jalan," kata dia, kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Joko Pramono menyatakan, jika pihaknya menang lelang dua proyek itu, PTBA siap memadukan pembangunan dua proyek itu dengan pengembangan kawasan perekonomian. "IniĀ merupakan perluasan dari kawasan pertambangan terpadu," imbuhnya, kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Sayang Joko belum mau membeberkan total investasi mengembangkan kawasan terpadu itu.
Joko bilang, saat ini, dalam kawasan pertambangan terpadu itu ada zona-zona ekonomi pendukung sampai dengan pasca tambang. Zona-zona ekonomi itu adalah pembangkit listrik, perkebunan kelapa sawit dengan produk turunan baik berupa biomassa, biodiesel, jasa pertambangan, rumah sakit.
PTBA juga memulai program corporate social responsibility (CSR) berupa pembangunan sentra industri kecil yang bergerak di bidang pangan, pertanian, perikanan dan industri kecil perbengkelan.
Fokus ke PLTU saja
Sementara itu, Direktur Utama PT Hanson Energi Harun Setiawan Boedi mengaku belum memiliki rencana kerja khusus jika memenangkan tender pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 10.
Hanson yang merupakan anak usaha PT Hanson International Tbk memang hanya mengikuti tender untuk pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 10, meskipun dalam mekanisme tender, peserta tender dibolehkan mengajukan proposal tender untuk dua PLTU, yakni Sumsel 9 dan Sumsel 10. "Saat ini kami hanya fokus memenangkan tendernya dulu," ujar Harun.
Namun yang pasti, dari hasil kajian Amdal, Harun yakin, pembangunan pembangkit listrik tersebut dengan sendirinya akan mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi pada kawasan sekitar pembangkit mulut tambang dan jalur-jalur yang dilalui jaringan listrik tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Corporate Communication Manager PT Adaro Energy Armand Alex Siwu. Menurut dia, saat ini Adaro hanya fokus untuk memenangkan tender PLTU Sumsel 9 dan Sumsel 10 dan kemudian membangun kedua pembangkit tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News