kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tunas Baru Lampung (TBLA) Anggarkan Capex Rp 900 Miliar Tahun 2022


Rabu, 25 Mei 2022 / 23:08 WIB
Tunas Baru Lampung (TBLA) Anggarkan Capex Rp 900 Miliar Tahun 2022
ILUSTRASI. Produk minyak goreng Rose Brand produksi PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) di hipermarket Jakarta Selatan (13/01/2015). KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk melanjutkan agenda ekspansi. Tahun ini, emiten berkode saham TBLA tersebut menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 800 miliar - Rp 900 miliar untuk membiayai ragam agenda perusahaan.

Corporate Secretary TBLA, Hardy Phan mengatakan, sekitar 50% dari anggaran capex dialokasikan untuk mendanai agenda maintenance, sedang sekitar 50% lainnya untuk ekspansi.

“Sumber pendanaannya biasanya kami kombinasi, 65% dari perbankan, 35% dari (kas) internal, tapi (komposisinya) tergantung proyeknya yang mana,” tutur Hardy dalam acara public expose yang disiarkan virtual pada Rabu (25/5).

Baca Juga: Larangan Ekspor CPO Diperkirakan Akan Berumur Pendek

Tahun ini, TBLA memang memiliki sejumlah agenda ekspansi. Satu di antaranya, yakni ekspansi Pabrik Refined Glycerine berkapasitas 120 ton per hari, sudah rampung. Pabrik yang berlokasi di Way Lunik-Lampung ini sudah beroperasi kurang lebih 1 minggu saat tulisan ini dibuat.

Agenda ekspansi lainnya, TBLA juga membangun Pabrik Re-Esterification PFAD di Way Lunik, Lampung. Pabrik berkapasitas berkapasitas 100 ton per hari itu saat ini sedang dalam tahap commissioning. Harapan TBLA, pabrik ini bisa mulai beroperasi pada awal bulan depan.

Dengan adanya pabrik ini, nantinya TBLA bisa mencampurkan PFAD hasil pabrik dengan bahan baku biodiesel. PFAD yang dihasilkan ini bisa menggantikan RBDPO yang harganya lebih mahal.

Berikutnya, TBLA juga mengagendakan penanaman kebun tebu di Lampung hingga 15.000 hektare. Hingga tulisan ini dibuat, TBLA sudah merealisasikan penanaman seluas kurang lebih 14.000 hektare.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×