kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunggu proyek PLTU, Atmindo garap perkebunan sawit


Rabu, 18 November 2015 / 22:20 WIB
Tunggu proyek PLTU, Atmindo garap perkebunan sawit


Reporter: Revita Rita Rani | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie (Atmindo) menyambut program pembangunan pembangkit 35.000 Mega Watt (MW) yang dilakukan pemerintah. Untuk itu, perseroan melakukan investasi di permesinan dan teknologi untuk memproduksi boiler pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berkapasitas hingga 100 MW.

Investasi ini dilakukan bersamaan dengan investasi lain berupa penambahan kapasitas produksi perusahaan dan penambahan kantor cabang dan service center. Total investasi yang dikucurkan yaitu Rp 90 miliar. Investasi tersebut sudah ‘dicicil’ sejak 2012 lalu.

Saat ini perseroan memiliki tiga kantor cabang dan service center di Pekanbaru, Jakarta, dan Samarinda dan 1 pabrik di Medan-Tanjung dengan kapasitas produksi sebanyak 40 unit boiler per tahun yang sebelumnya hanya 10-15 unit boiler per tahun.

Prama Nugraha, Corporate Secretary PT Panin Sekuritas Tbk yang bertindak sebagai penjamin emisi Atmindo mengatakan, perseroan siap dan memiliki kemampuan untuk mendukung proyek pemerintah tersebut. “Kami mengantisipasi program pemerintah, artinya ketika program bergulir, kami sudah siap dengan mesin pendukungnya. Hanya tinggal menunggu bagaimana perkembangan proyek ini," ujarnya, Rabu (18/11).

Incar perkebunan sawit

Sembari menanti kepastian proyek tersebut, Atmindo akan fokus pada penjualan boiler di sektor perkebunan kelapa sawit. Saat ini, Atmindo sudah menjual 10 unit boiler. Jumlah tersebut masih jauh di bawah kapasitas produksi perusahaan.

Rudy Susanto, President Director Atmindo mengatakan dengan 10 unit boiler tersebut, pendapatan yang diperoleh sudah melebihi setengahnya dari total pendapatan perseroan di tahun lalu. Tahun lalu pendapatan perseroan dari Februari 2014 sampai Januari 2015  tercatat Rp 90, 7 miliar.

Menururut Rudy, pasar perkebunan kelapa sawit masih besar untuk digarap. Ia memperkirakan, hingga 2020, perkebunan sawit membutuhkan hingga 1.200 unit boiler. Itu pun jika setiap pabrik kelapa sawit membutuhkan 1 unit boiler. Dan biasanya, satu pabrik kelapa sawit akan membeli 2 sampai 3 unit boiler.

"Jadi potensi penjualan boiler sebanyak 2.400 unit boiler di tahun 2020 itu sangat memungkinkan. Peluang kami untuk bertumbuh masih terbuka luas," ujarnya.

Melihat peluang pertumbuhan tersebut, perusahaan menargetkan pertumbuhan sebesar 10-15 % di tahun depan dengan target penjualan 10-15 unit boiler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×