Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polusi udara yang mengepung langit Jabodetabek dan beberapa kota besar lainnya membuat kebutuhan Air Purifier atau alat pemurni udara meningkat. Sejumlah pebisnis Air Purifier pun diuntungkan oleh tingginya permintaan produk tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
PT Panasonic Gobel Indonesia misalnya. Semenjak pencemaran udara merebak di kota-kota besar Indonesia, mereka mencatatkan peningkatan penjualan hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Terdapat sekitar 4—5 model atau tipe Air Purifier Panasonic yang memiliki permintaan tinggi dari konsumen.
“Permintaan tinggi tidak hanya untuk produk Room Air Purifier, melainkan juga Portable/Car Air Purifier,” ungkap Product Manager Life Solutions Panasonic Gobel Indonesia Rawenda, Sabtu (19/8).
Manajemen Panasonic mengaku model-model Air Purifier best selling yang dijualnya sempat mengalami kendala pasokan di tengah tingginya permintaan. Untungnya, Panasonic sudah berkoordinasi dengan tim produksi untuk memajukan jadwal produksi Air Purifier agar momentum peningkatan permintaan dapat terpenuhi dan perusahaan tidak kehilangan potensi omset penjualan.
Baca Juga: Kualitas Udara Memburuk, Klaim Asuransi Karena Penyakit ISPA Meningkat
Tidak hanya itu, Panasonic juga memastikan sampai saat ini tidak ada perubahan harga Air Purifier dibandingkan dengan tahun lalu.
Rawenda menambahkan, sebagian besar Air Purifier buatan Panasonic dibeli oleh konsumen akhir atau end user, terutama dari Jabodetabek. Di samping itu, Panasonic juga menjual sekitar produk Air Purifier kepada konsumen korporasi melalui skema business to business (B2B) atau project sales dengan porsi sekitar 15%-20% dari total penjualan produk perusahaan.
Guna mendorong penjualan, Panasonic akan terus menggencarkan lagi promosi dan edukasi terhadap seluruh segmen konsumen Indonesia terkait pentingnya menjaga kualitas udara dalam ruangan dengan menggunakan Air Purifier. Panasonic memiliki produk Air Purifier yang sudah dilengkapi dengan HEPA Filter dan Nanoe X yang mampu melumpuhkan virus, bakteri, alergen, dan berbagai macam polutan udara lainnya termasuk PM2.5 yang berbahaya bagi manusia.
"Penggunaan Air Purifier akan membantu menghilangkan udara kotor, debu, alergen, bakteri, hingga virus dan membantu menjaga udara dalam ruangan tetap bersih dan nyaman," tandas Rawenda.
Sebagai informasi, Panasonic memiliki 13 model Air Purifier dengan berbagai ukuran dan jangkauan area. Harga Air Purifier Panasonic bervariasi. Dikutip dari situs e-commerce Tokopedia, ada Air Purifier FGPT01ARN yang berbentuk portabel dan bisa dipasang di dalam kabin kendaraan dengan harga Rp 975.000. Ada pula Air Purifier F-PXM35ASN yang berukuran lebih besar dan bisa diletakan di dalam rumah dengan harga Rp 2.149.288.
Perusahaan Air Purifier lainnya, Electrolux Indonesia menyebut, permintaan Air Purifier tampak mengalami lonjakan yang cukup tinggi di tengah polusi udara yang merebak, khususnya di kawasan Jabodetabek. Meski begitu, Electrolux mengaku lonjakan permintaan Air Purifier yang terjadi saat ini masih kalah dibandingkan pertumbuhan permintaan ketika pandemi Covid-19 lalu.
Berkaca dari situ, Electrolux menyebut pentingnya bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya polusi udara bagi kesehatan masing-masing.
“Tampaknya masyarakat lebih takut virus daripada polusi udara,” kata Iffan Liem, Presiden Direktur Electrolux Indonesia, Sabtu (19/8).
Baca Juga: Dukung Upaya Mitigasi Polusi Udara, Apindo Minta Insentif Bisnis Berkelanjutan
Untuk saat ini, kebanyakan produk Air Purifier Electrolux ditujukan untuk konsumen ritel atau rumah tangga. Di sisi lain, penjualan Air Purifier ke konsumen korporasi mulai menunjukkan permintaan pada pertengahan Agustus 2023.
Iffan menilai, pihaknya tidak melihat adanya potensi kenaikan harga Air Purifier dalam waktu dekat, kendati permintaan sedang tinggi. Sebab, masing-masing merek dianggap memiliki stok Air Purifier yang cukup melimpah sejak masa pandemi lalu. Justru, ada peluang produk Air Purifier yang beredar di pasar bakal dikenakan diskon.
Electrolux pun akan fokus meningkatkan penjualan Air Purifier di Indonesia, yang mana model-model Air Purifier yang dipasarkan perusahaan tersebut sebagian masih terbilang produk baru atau berusia 2 tahunan.
“Kami akan meluncurkan beberapa model tambahan baru pada awal tahun 2024 nanti,” imbuh Iffan.
Dikutip dari situs resmi Electrolux Indonesia, perusahaan ini memiliki 6 model Air Purifier yang dijual di pasar. Misalnya, Air Purifier Mini Portabel EP31-15 GRA yang dibanderol Rp 1.415.000 dan Air Purifier Electrolux FA31-202GY yang dihargai Rp 2.564.000.
Sementara itu, Bowin Indonesia Global mengklaim telah mengalami peningkatan penjualan Air Purifier yang signifikan hingga 500% dalam satu bulan terakhir, sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi dampak polusi udara.
Mayoritas pembeli Air Purifier Bowin berasal dari konsumen rumah tangga. Hal ini berbeda ketika pandemi Covid-19 lalu yang mana sebagian besar pembeli Air Purifier Bowin datang dari kalangan korporasi.
“Semua tipe Air Purifier kami diminati konsumen karena memiliki keunggulan masing-masing,” kata Edwin Tanbowi, Direktur Bowin Indonesia Global, Sabtu (19/8).
Dia mengaku, saat ini stok Air Purifier Bowin cukup terbatas seiring lonjakan permintaan. Maka dari itu, Bowin Indonesia Global mencoba memaksimalkan kemampuan produksi yang ada guna memenuhi setiap permintaan konsumen.
Selain itu, Bowin juga aktif melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya polusi udara. Apalagi, isu polusi di Indonesia sebenarnya sudah ada jauh sebelum pandemi.
Bowin Indonesia Global menjual beberapa model Air Purifier yang sebagian besar berukuran kecil atau portable. Di berbagai e-commerce, model Air Purifier Bowin dihargai di kisaran Rp 125.000 sampai Rp 2,5 juta.
Berbeda dengan perusahaan lainnya, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) justru menyebut, tren penjualan Air Purifier Polytron sepanjang 2023 berjalan turun 15% dibandingkan tahun sebelumnya. Merebaknya polusi udara di Jabodetabek dinilai tidak terlalu memicu permintaan Air Purifier.
“Asumsi kami sudah banyak yang memiliki Air Purifier saat pandemi Covid-19 kemarin,” kata Direktur Komersial Polytron Tekno Wibowo, Minggu (20/8).
Polytron sendiri tidak memiliki strategi khusus dalam memasarkan produk Air Purifier di pasar Indonesia.
Asal tahu saja, Polytron memiliki dua model Air Purifier, yakni Air Purifier with HEPA13 Filter yang dihargai mulai dari Rp 649.000 sampai Rp 2.709.000 dan Personal Air Purifier with HEPA13 Filter yang dihargai senilai Rp 419.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News