kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UI bantu startup bertemu calon investor lewat program akselerator


Kamis, 31 Oktober 2019 / 14:59 WIB
UI bantu startup bertemu calon investor lewat program akselerator
ILUSTRASI. Pendidikan Gedung rektorat Universitas Indonesia (UI). KONTAN/Muradi/10/08/2010


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Nia mengatakan, untuk batch pertama, UI bekerjasama dengan Code Margonda, yang telah berpengalaman membina startup. Peserta Batch pertama terdiri dari 15 startup terbaik dari 86 pendaftar yang berasal dari seluruh Nusantara.

Kelima belas startup terpilih dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, kategori engineering/science yakni Nano Turbo, Sinergi Nanotect, ATM Sehat. Kedua, kategori digital platform yakni Awan.io, Kodi, Pintaar, Skydu, Westbike Messenger, Assist.id, Rumah Kapas, Infishta. Ketiga kategori consumer product yakni Tumbu, Kopi Tuli, Belimbing Island, Giajeng.

Baca Juga: GoJek gandeng RedDoorz hadirkan potongan order GoFood dan GoMassage

Setelah mendapatkan pembinaan dari para mentor terkemuka yang berasal dari berbagai industri antara lain dari Gojek, Plug and Play, Google Indonesia, Mandiri Capital, Kejora Ventures, Binar Academy, Kitabisa.com, serta memperoleh legal advisory dari Assegaf, Hamzah & Partners, dan lain-lain, para startup tersebut juga dikurasi secara intensif agar siap presentasi di hadapan para angel investors.

Pada puncak kegiatan ini juga dipamerkan hasil-hasil riset dari Universitas Indonesia yang telah siap komersial untuk memasuki dunia industri, yang umumnya hasil riset mereka telah memasuki tahapan TRL (Technology Readiness Level) di atas 7, baik yang berbasis teknologi maupun digital platform, ataupun industri kreatif.

Program Akselerator UI Works ini diharapkan dapat memacu dan menginspirasi start-up secara nasional sehingga lebih siap memasuki dunia industri.

Selain itu, program ini diharapkan bisa terus berlanjut sehingga meningkatkan hubungan antara akademisi, pengusaha rintisan, industri serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×