Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) optimistis bisa melanjutkan tren kinerja keuangan yang positif sampai berakhirnya tahun 2023.
Sebagaimana yang diketahui, penjualan ULTJ tumbuh 7,75% year on year (YoY) menjadi Rp 6,12 triliun per kuartal III-2023. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ULTJ turut meningkat 12,50% YoY menjadi Rp 939,01 miliar.
Manajemen ULTJ menilai, ruang peningkatan kinerja perusahaan masih cukup terbuka pada sisa tahun ini. Maka dari itu, ULTJ mesti memastikan segala strategi bisnisnya berjalan dengan baik.
“Kami tetap optimis dalam mengejar target pendapatan dan laba bersih di tahun ini yakni di atas 10% dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Corporate Secretary Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Rabu (15/11).
Baca Juga: Simak Kinerja Moncer Ultrajaya (ULTJ) Hingga Kuartal III-2023
ULTJ fokus untuk terus menggenjot penjualan di pasar, khususnya pada produk yang berkontribusi signifikan bagi kinerja perusahaan, seperti susu ultra-high temperature (UHT) dan minuman ready to drink (RTD) Teh Kotak.
Dalam catatan Kontan, ULTJ masih menjadi pemimpin pasar susu UHT di Indonesia. Pangsa pasar susu UHT milik ULTJ mencapai 35% dari seluruh produk susu cair UHT yang beredar di pasar. ULTJ juga menjadi penguasa pasar teh RTD dalam kemasan karton di Indonesia dengan nilai pangsa pasar 66%.
ULTJ menjual berbagai tipe susu segar UHT seperti Ultra Milk Full Cream, Ultra Milk Low Fat Source of Calcium, Ultra Milk Flavour, dan Ultra Milk. Sedangkan untuk minuman teh RTD terdapat Teh Kotak Jasmine Tea dan Teh Kotak Flavored Tea.
Selain fokus menggenjot penjualan, ULTJ juga berusaha mengelola risiko fluktuasi biaya bahan baku melalui kontrak dan hubungan baik dengan para penyuplai loyal. Walau begitu, pada dasarnya ULTJ selalu mengikuti kondisi pasar dan melakukan analisis pasar, di mana perusahaan tersebut berupaya membeli bahan baku pada saat harga sedang rendah.
“Alhasil, secara umum risiko kenaikan biaya bahan baku masih dapat diatasi,” imbuh Helina.
Lebih lanjut, ULTJ terus memproses pembangunan gudang baru di kawasan industri MM2100 sebagai pusat distribusi yang ditargetkan rampung pada kuartal keempat tahun ini. Masih di kawasan MM2100, ULTJ juga membangun fasilitas produksi baru yang masih dalam proses konstruksi. Fasilitas baru ini diharapkan akan segera rampung.
Guna mengakomodasi kebutuhan investasi sepanjang 2023, ULTJ menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal senilai Rp 1 triliun.
Dalam pemberitaan sebelumnya, ULTJ memiliki 22 kantor perwakilan dan 65.000 titik penjualan di Pulau Jawa, baik melalui pasar modern maupun pasar tradisional dan pengecer. ULTJ juga memiliki 63 distributor pihak ketiga di luar Pulau Jawa untuk menjangkau gerai-gerai pengecer. Emiten ini pun memiliki 14 distributor di luar negeri.
Tidak ketinggalan, ULTJ turut memiliki 6 official store yang mengakomodasi penjualan perusahaan melalui e-commerce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News