Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Commanditaire Vennotschaap (CV) Naralia Group, usaha kecil menengah (UKM) asli Bali, mencatatkan penjualan perdana mereka ke Hongkong, dari komoditas rempah-rempah dan madu asal Indonesia.
Direktur CV Naralia Group, Mulianingsih mengatakan kesempatan ekspor ini didapatkan setelah perusahaan melakukan pendekatan pasar selama lima tahun.
Meski begitu, ini bukan pertama kalinya Naralia melakukan ekspor ke luar negeri. Hongkong, kata Mulianingsih menjadi negara ke 12 yang disasar Naralia sebagai tujuan ekspor. Setelah sebelumnya berhasil ekspor ke Amerika Serikat, Australia, Spanyol, hingga Singapura.
“Pelepasan ke Hong Kong kali ini menjadi momentum penting bagi kami karena menandai ekspor perdana ke negara tersebut,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Khusus pasar Hongkong, CV Naralia Group telah melepas ekspor perdana senilai US$ 350.000 atau sekitar Rp 5,6 miliar.
Baca Juga: China, AS dan India Jadi Pangsa Ekspor Indonesia yang Terbesar hingga Juni 2025
Pelepasan ekspor dilakukan langsung dari Lini Cargo, Denpasar, Bali. Lebih lanjut, Mulianingsih bilang, kepercayaan pembeli asal Hongkong didapatkan dari hasil partisipasi aktif perusahaan dalam program Pameran Dagang dan business matching yang diadakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Kepercayaan buyer Hong Kong merupakan hasil dari kualitas produk dan partisipasi aktif perusahaan dalam berbagai program Kemendag, termasuk pameran dagang dan business matching," tambahnya.
Dari data, rempah-rempah Indonesia sendiri memiliki prospek cerah di pasar global. Permintaan diperkirakan tumbuh 5–6% per tahun hingga 2028 seiring meningkatnya tren hidup sehat dan konsumsi produk alami.
Indonesia saat ini berada di posisi keempat sebagai eksportir rempah dunia, setelah India, Vietnam, dan Tiongkok, dengan nilai ekspor mencapai USD 989,5 juta pada 2024.
Menteri Perdagangan Budi Santoso yang turut hadir dalam acara pelepasan menyebut, ekspor oleh CV Naralia Group merupakan bukti bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing secara global.
Baca Juga: Indonesia Catat Potensi Ekspor Rp 9,19 Miliar di Mega Halal Bangkok 2025
Ia juga mendorong partisipasi aktif pelaku usaha dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang akan digelar Oktober mendatang.
Dukungan juga datang dari Gubernur Bali I Wayan Koster, yang menekankan pentingnya transformasi ekonomi Bali agar tidak lagi bergantung pada sektor pariwisata.
Ia mendorong pengembangan produk lokal yang bernilai tambah dan mencerminkan identitas budaya Bali, termasuk penggunaan aksara Bali dalam kemasan ekspor.
Ekspor ini merupakan hasil kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah daerah dan Kementerian Perdagangan, yang terus mendorong pembukaan akses pasar luar negeri bagi produk-produk unggulan Indonesia.
Baca Juga: Rempah dan Madu UMKM Bali Tembus Hong Kong, Nilai Ekspor Perdana Capai Rp 5,6 Miliar
Selanjutnya: Naik Dua Digit, Semen Baturaja (SMBR) Catat Laba Rp 79,6 Miliar pada Semester I-2025
Menarik Dibaca: 3 Alasan Jangan Minum Teh Setelah Makan, Apa Sajakah Itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News