Reporter: Nindita Nisditia | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat, Indonesia saat ini baru mencapai level rasio kewirausahaan 3,47%. Di tahun 2024, pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan bisa mencapai 3,95%. Digitalisasi UMKM di sektor e-commerce pun dianggap menjadi kunci dalam mengerek rasio kewirausahaan di Indonesia.
Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP – KUKM SMESCO, Wientor Rah Mada menuturkan, jumlah UMKM yang sudah memasuki sistem e-commerce mulai meningkat.
Menurut catatan Wientor, jumlah UMKM yang sudah memasuki sistem e-commerce saat pandemi hanya mencapai 7 juta UMKM. Namun kini, jumlahnya sudah ada di kisaran 22 juta. Ke depannya, pemerintah menyasar jumlah UMKM mencapai 30 juta di tahun 2024.
“Ketika kompetisi makin hari makin ketat, karena ada inovasi yang berkelanjutan, saya rasa mengikuti platform adalah solusi yang terbaik untuk membantu teman-teman sekalian,” tutur Wientor dalam kegiatan Bincang UMKM: Strategis Bisnis Sukses di Era Digital, Rabu (20/9).
Baca Juga: Pameran Peternakan Internasional ILDEX 2023 Targetkan 10.000 Pengunjung
Head of Seller Development and Sales Operations Lazada Stefan Winata menyampaikan, nilai pasar e-commerce di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat, dan hampir mewakili setengah dari total pasar e-commerce Asia Tenggara.
Berdasarkan catatan Report Economy SEA 2022 by Google, Temasek, and Bain & Company, Indonesia memberi kontribusi terbesar di pasar e-commerce Asia Tenggara. Pada tahun 2022, e-commerce memberi kontribusi nilai pasar sebesar Rp 897 triliun. Sedangkan di tahun 2025, kontribusinya diperkirakan mencapai Rp 1.444 triliun.
“Sumbangan dari nilai pasar e-commerce Indonesia kepada seluruh Asia Tenggara Itu hampir 50%, dan tidak akan berubah untuk berapa tahun ke depan. Ini menyatakan bahwa keperluan e-commerce sangat besar untuk UMKM Indonesia,” tutur Stefan dalam kegiatan yang sama.
Baca Juga: Luncurkan Aplikasi GPOS B2B, Argon Group Perkuat Ekosistem Digital Kesehatan
Selain dipercaya menjadi kunci dalam meningkatkan rasio kewirausahaan, digitalisasi UMKM juga menjadi solusi agar penjualan yang dilakukan masyarakat menjadi lebih efisien.
Namun Wientor tidak mengelak, bahwa proses adaptasi masyarakat khususnya pelaku bisnis menuju digitalisasi masih menjadi tantangan terbesar untuk saat ini, di samping kompetisi yang kian ketat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News