Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah masih perlambatan penjualan domestik sebesar 7,4%, pemain industri harus jeli untuk melihat celah pasar baru yang masih tumbuh. Dibutuhkan strategi inovatif yang berani untuk memanfaatkan peluang-peluang baru yang terbentuk selama masa pandemi, termasuk fokus pada inovasi produk dan penjualan digital.
Analis Ciptadana Sekuritas, Muhammad Fariz memprediksi bahwa perusahaan-perusahaan yang strateginya fokus pada penguatan e-commerce akan menuai hasil dalam beberapa tahun ke depan, salah satunya PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
"Saat ini, strategi Unilever di lini e-commerce sudah berjalan dengan growth sebesar dua kali lipat dalam kurun 2 tahun terakhir. Kontribusi pendapatan e-commerce dari total pemasukan Unilever sudah berada di rentang 4-5%, dalam 5 tahun mendatang seharusnya bisa hingga 10%.” ujar Fariz dalam keterangannya, Senin (25/10).
Baca Juga: Harga saham UNVR merah, INDF hijau di sesi pertama bursa Senin (25/10)
Fariz menjelaskan bahwa pilihan strategi perseroan untuk memperbanyak portofolio produk juga sudah tepat, terutama di segmen premium.
Dalam siaran pers Kamis (21/10), Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menjelaskan bahwa bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada kuartal III 2021 memberikan pengaruh yang tidak dihadapi pada kuartal sebelumnya.
Meski begitu perseroan tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,4 triliun dan menjalankan berbagai upaya untuk menjaga momentum positif, termasuk sudah lima strategi prioritas untuk 2022.
Memperkuat kepemimpinan di e-commerce dan perluasan portfolio menjadi bagian penting dari strategi tersebut.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang 2025, ada lima strategi prioritas Unilever Indonesia di tahun 2022 untuk meningkatkan pertumbuhan yaitu: 1) Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand besar dan produk utama melalui inovasi yang terdepan dan menstimulasi konsumsi konsumen;
2) Memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment; 3) Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (e-Commerce); 4) Memimpin di Digital & Data Driven capabilities; 5) Tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.
Ira menegaskan bahwa perseroan memilih bauran strategi yang terintegrasi dengan inovasi dan perluasan cakupan potensi konsumen di pasar digital, didukung dengan otomasi dalam sistem operasi yang berbasis data. Harapannya Unilever bisa lebih menjawab kebutuhan pasar, dan tetap kompetitif.