kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

United Tractors gencar akuisisi lahan batubara


Senin, 01 Oktober 2012 / 08:24 WIB
United Tractors gencar akuisisi lahan batubara
ILUSTRASI. Pesawat AirAsia.


Reporter: Adisti Dini Indreswari, Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT United Tractors Tbk kian getol mengakuisisi lahan tambang tahun ini. Hingga saat ini, melalui anak usahanya PT Tuah Turangga Agung, perusahaan berkode saham UNTR ini  sukses mengakuisisi tiga lahan tambang batubara.

Tuah Turangga mulai melakukan akusisi tambang batubara pada Juli lalu dengan  membeli 60% saham PT Duta Nurcahya dan PT Duta Sejahtera. Aksi ini kemudian berlanjut pada bulan Agustus lalu, Tuah Turangga Agung mengambil alih 100% saham PT Borneo Berkat Makmur senilai US$ 51 juta.

Ekspansi penambahan lahan tambang baru ini sangat penting bagi kelangsungan bisnis UNTR. Maklum, perusahaan ini punya ambisi memperbesar kontribusi pendapatan dari segmen usaha pertambangan.

Menurut Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis, ketiga tambang batubara yang baru diakuisisi tersebut akan mulai produksi paling cepat tahun 2014 nanti. "Saat ini, masih berupa greenfield. Karena banyak akuisisi, kami butuh waktu untuk persiapan," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Menurutnya, produksi batubara tahun ini ditargetkan sebanyak 5 juta ton sampai 5,5 juta ton, meningkat dari pencapaian tahun lalu sebanyak 4,5 juta ton. Sampai dengan semester satu tahun ini, produksi batubara United Tractor sebanyak 3 juta ton.

Sara bilang lantaran ketiga tambang batubara  akan mulai produksi 2014 nanti, kontribusi pertambangan terhadap pendapatan UNTR baru 10%. Harapannya, harga batubara kembali bangkit agar kontribusi usaha batubaranya turut meningkat.

Apalagi, kenaikan  harga batubara  juga akan membuat usaha tambang menggeliat. Dengan begitu, "Permintaan alat berat ikut meningkat,"  ujar Sara.  Hingga saat ini, harga batubara memang belum juga pulih. Harga batubara kini masih di kisaran US$ 85 per ton, padahal harga tahun lalu bisa US$ 120 per ton.

Aktivitas bisnis pertambangan United Tractor dijalankan oleh dua anak usahanya. Pertama oleh PT Prima Multi Mineral yang berlokasi di Rantau, Kalimantan Selatan. Perusahaan ini memiliki kandungan batubara berkualitas tinggi berkalori 6.700 kcal, serta kapasitas produksi 3 juta ton per tahun.

Kedua, PT Tuah Turangga Agung yang berlokasi di kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengahmulai berproduksi komersial sejak Mei 2010. Tambang ini diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 2,5 juta ton setahun. Menurut Sara, kelak batubara hasil produksi Tuah Turangga dan Prima Multi Mineral ditujukan untuk pasar ekspor.

Selain dua perusahaan tersebut,  United Tractoe telah mengelola areal penambangan dengan status IUP (Izin Usaha Pertambangan) operasi produksi di 8 wilayah konsesi. Total perkiraan cadangan batubara perusahaan mencapai 317 juta ton hingga 392 juta ton. Tentu saja jumlah IUP dan cadangan batubara tersebut belum ditambah dengan hasil akuisisi tahun ini.

SMMT juga gencar

Selain United Tractor, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) juga rajin akuisisi. Salah satunya di tambang batubara Sumatera Selatan, milik PT Triyaryani.
Menurut Hendra Surya, Direktur Utama SMMT, kemungkinan tambang batubara Triyaryani akan mulai berproduksi tahun 2013 mendatang. Saat ini, batubara di Triyaryani masih dalam tahap pengembangan. "Aktivitas utamanya meliputi perencanaan tambang, pembangunan infrastruktur dan pembebasan lahan,"  ujar dia.

Dia menambahkan, berdasarkan laporan terakhir konsultan tambang yang sesuai standar Joint One Reserves Commitee (JORC), Triyaryani memiliki potensi sumberdaya batubara 384 juta ton dan cadangan batubara 242 juta ton.

Untuk mengakuisisi tambangan batubara Triaryani itu SMMT mengeluarkan Rp 137 miliar. Saat ini kepemilikan saham SMMT terhadap Triaryani mencapai 85%.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×