kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.913   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Upaya BPOM Mendorong Kemandirian Industri Farmasi Nasional


Minggu, 13 Oktober 2024 / 17:09 WIB
Upaya BPOM Mendorong Kemandirian Industri Farmasi Nasional
ILUSTRASI. PT Millenium Pharmacon International Tbk


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memainkan peran vital dalam menjaga mutu, keamanan, dan khasiat obat-obatan yang beredar di Indonesia. Lebih dari sekadar pengawasan, BPOM juga berperan aktif dalam mendorong kemandirian industri farmasi dan memperluas akses masyarakat terhadap obat berkualitas. 

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia diharapkan mampu mencapai kemandirian obat dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. 

Untuk melindungi masyarakat, BPOM melakukan pengawasan ketat terhadap mutu, keamanan, dan khasiat obat yang beredar. Lembaga ini juga turut mendukung terciptanya akses luas bagi masyarakat terhadap obat-obatan yang berkualitas, terutama di daerah-daerah terpencil dan tertinggal. 

Sebagai salah satu strategi untuk mendorong kemandirian dan akses obat bermutu, aman, dan berkhasiat, BPOM menyelenggarakan kegiatan bertajuk intensifikasi asistensi regulatori obat di Medan, Sumatera Utara pada 3 Oktober 2024. 

Baca Juga: Simak 9 Khasiat Daun Jambu Biji Untuk Kesehatan yang Menarik Diketahui

Kepala BPOM Taruna Ikrar, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha farmasi untuk meningkatkan daya saing produk obat nasional, sekaligus mendorong kemandirian dalam produksi dan distribusi obat.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPPOM untuk memperkuat regulasi di bidang obat dan memastikan penyediaan obat yang berkualitas, aman, dan efektif bagi masyarakat Indonesia,” kata Taruna dalam keterangannya, Minggu (13/10).

Dalam kesempatan itu, BPOM juga menyerahkan Sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) bagi pelaku usaha di bidang distribusi obat, khususnya Pedagang Besar Farmasi (PBF). Salah satunya, PT Millennium Pharmacon International Tbk  (MPI) Cabang Pematang Siantar.

MPI mengapresiasinya pelayanan yang diberikan Badan POM dalam proses sertifikasi CDOB yang cepat & informatif. “MPI Cabang Siantar dihadirkan sebagai bentuk pengembangan bisnis usaha PT MPI agar penyaluran produk dapat terdisribusikan dengan merata dan tepat waktu ke sarana kesehatan,” ungkap manajemen MPI.

Baca Juga: Kemenperin Dorong Peningkatan Pemanfaatan Fitofarmaka di Fasilitas Kesehatan

Sementara itu, Deputi Bidang Pengawasan Obat dan NPPZA, Rita Endang, berharap sertifikasi tersebut dapat meningkatkan daya saing perusahaan sekaligus memperkuat komitmen dalam penyediaan obat yang berkualitas dan terstandar.

Rita juga melakukan kunjungan langsung melihat sarana & prasarana milik PT MPI Tbk Cabang Pematang Siantar yang dipersiapkan sesuai dengan ketentuan CDOB.

Selain penyerahan sertifikat, kegiatan ini juga diisi dengan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Desk CAPA Asistensi Regulatori Obat. Bimtek yang dilaksanakan sangat memberikan manfaat khusunya dalam mengantisipasi kendala dan proses sertifikasi CDOB menjadi lebih lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×