Reporter: Gloria Haraito |
JAKARTA. Volvo Construction Equipment merilis sistem telematika CareTrack untuk alat berat. Alat ini merupakan sistem pemantauan jarak jauh pada semua pelanggan alat beratnya. Untuk tiga tahun pertama, alat ini akan dilepas gratis.
Scott Haylock, Manajer Produk CareTrack mengatakan, alat ini mengaplikasikan komputer kecil yang mencakup modem, GSM, dan GPS yang bisa memantau alat berat. "Alat ini akan mengirimkan mengirim informasi dan berguna sebagai alat komunikasi antar unit, pengguna bisa menggunakan kartu GSM yang dikeluarkan oleh Volvo CE," ujar Scott di Jakarta, Kamis (30/9).
Di beberapa daerah di mana sinyal GSM lemah, data akan disalurkan melalui satelit. Informasi yang dihimpun alat ini antara lain lokasi, konsumsi bahan bakar, jam operasional, dan jadwal layanan berikutnya. Semua informasi akan dikirimkan ke pusat data dan diolah menjadi diagram sehingga mudah diolah.
CareTrack saat ini merupakan perlengkapan standar pada semua alat berat Volvo seperti articulated haulers, excavatur, wheel loader, dan motor grader. Alat ini sudah dipasang di semua unit alat berat sejak Januari 2010.
Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang dapat menggunakan CareTrack. "Melalui pemantauan alat berat yang konstan, CareTrack dapat memberikan efisiensi ekstra yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk memastikan alat berat dalam kondisi baik," ujar Eberhard Wedekind, Presiden Volvo Construction Equipment Asia.
Sementara itu, Jimmy Halim, Direktur Pemasaran PT Intraco Penta Tbk menjelaskan, untuk tahap awal perusahaan akan mengaplikasikan alat ini ke alat berat yang digunakan di pertambangan. "Karena penggunaan alat berat di sektor tambang lebih intensif," terang Jimmy.
Intraco Penta merupakan distributor alat berat Volvo. Sepanjang tahun ini Intraco Penta sudah menjual sekitar 560 unit alat berat. Intraco Penta mendistribusikan sekitar sembilan segmen alat verat dari lima merek. Di segmen infrastruktur, Intraco Penta menguasai 45% pasar. Sementara di segmen tambang, Intraco Penta menguasai 55% pasar.
Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan penjualan sekitar 800 unit. Jumlah ini tumbuh 33,33% dari total penjualan tahun lalu yang sebesar 600 unit. Itu sebabnya Intraco optimistik penjualan tahun ini bisa mencapai Rp 1,9 triliun, tumbuh 72,72% dibandingkan dengan penjualan tahun lalu yang sebesar Rp 1,1 triliun.
"Kami yakin target ini bisa tercapai karena produksi sumber daya alam meningkat, lalu pembiayaan makin mudah," terang Jimmy. Tahun 2011, Intraco Penta menargetkan penjualan tumbuh 20%-30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News