Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Agung Wicaksono memberikan pembaruan terkait proyek-proyek di IKN Nusantara yang telah melakukan groundbreaking, namun belum seluruhnya memulai pembangunan secara menyeluruh.
Agung menjelaskan bahwa setiap investor yang telah melakukan groundbreaking telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemanfaatan Lahan dengan Otorita IKN.
PKS ini mencantumkan tahapan dan jadwal proyek, dengan kewajiban investor untuk memulai pembangunan paling lambat 18 bulan setelah perjanjian ditandatangani.
Baca Juga: Anggaran IKN Disetujui, Jasindo Nilai Bisa Jadi Peluang Untuk Asuransi Rekayasa
Kemajuan Pembangunan di Kawasan Inti
Menurut Agung, pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) saat ini berfokus pada WP 1A, yang infrastrukturnya sudah siap.
Sementara itu, minat investor mulai meluas ke WP 1B dan 1C, meskipun infrastruktur di area tersebut masih dalam tahap pembangunan.
"Antusiasme investor sangat besar. Beberapa sudah memulai groundbreaking di WP 1B dan 1C," ujar Agung dalam keterangan pers Jumat (31/1).
Selain itu, kepastian anggaran APBN sebesar Rp 48,8 triliun hingga 2028 memberikan jaminan kelanjutan pembangunan infrastruktur, termasuk akses menuju WP 2.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa anggaran ini akan digunakan untuk menyelesaikan kompleks legislatif, yudikatif, ekosistem pendukung, serta pengelolaan infrastruktur yang telah selesai dibangun.
Baca Juga: Ketua MPR Kunjungi IKN, Cek Kesiapan Pembangunan Tahap II
Dewan Penasehat Forum Komunikasi Pengusaha IKN (FKP-IKN) Sony Subrata menekankan bahwa pembangunan di IKN merupakan proyek kompleks yang membutuhkan koordinasi erat dengan berbagai pihak.
"Semua investor merasakan bahwa Otorita IKN selalu tanggap dan cepat mencari solusi. Membangun kota adalah pekerjaan besar yang kompleks, tetapi yang penting bagi investor adalah bahwa IKN tetap menjadi peluang investasi yang sangat menarik," kata Sony.
Pembangunan yang dilakukan meliputi jalan, saluran air, listrik, jalur Multi Utility Tunnel (MUT), serta fasilitas pendukung lainnya.
Sony juga menyoroti bahwa kehadiran populasi penduduk di IKN menjadi faktor kunci bagi investor untuk menentukan waktu pembangunan proyek.
Baca Juga: Prabowo Targetkan IKN Jadi Ibu Kota Politik di Tahun 2028
Sebagai contoh, pembangunan sekolah oleh investor swasta tidak hanya memerlukan infrastruktur yang memadai.
Akan tetapi juga harus mempertimbangkan kedatangan penduduk, terutama anak-anak usia sekolah.
Rencana ini membutuhkan koordinasi erat dengan berbagai Kementerian dan Lembaga. Sehingga pembangunan dapat berjalan sesuai kebutuhan penduduk yang akan hadir di IKN.
Selanjutnya: Realisasi Investasi Kuartal IV 2024 Capai Rp 453 Triliun, Naik 4,9% dari Kuartal III
Menarik Dibaca: Film Komedi Romansa The Most Beautiful Girl in the World Siap Tayang di Netflix
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News