kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai Akuisisi, Peluang XL Axiata (EXCL) Kembangkan Bisnis TV Berbayar Kian Terbuka


Minggu, 26 Juni 2022 / 14:53 WIB
Usai Akuisisi, Peluang XL Axiata (EXCL) Kembangkan Bisnis TV Berbayar Kian Terbuka
ILUSTRASI. XL Axiata


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akuisisi PT XL Axiata Tbk (EXCL) terhadap PT Link Net Tbk (LINK) membuka peluang bagi perusahaan halo-halo ini untuk mengembangkan lini bisnis televisi berbayar. Mengingat Link Net sudah memiliki jaringan tv berbayar melalui First Media.

Sebagaimana diketahui, Rabu (22/6), Axiata Group Berhad dan XL Axiata telah menyelesaikan akuisisi bersama atas 66,03% saham Link Net dengan nilai mencapai Rm 2,63 miliar atau sekitar Rp 8,72 triliun.

Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan, akuisisi Link Net merupakan salah satu upaya XL Axiata untuk meningkatkan daya saing perusahaan guna mewujudkan visi sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia.

Untuk pengembangan bisnis tv berbayar, First Media menjadi bagian dari keseluruhan rencana XL Axiata untuk bisa menghadirkan layanan konvergensi dengan proposi dan pengalaman pelanggan yang lebih menarik. Sebab, layanan tv berbayar ini akan disinergikan secara kolektif dalam konektivitas seluler, pita lebar berbasis kabel atau fixed broadband, dan konten-konten lainnya.

“Saat ini dan ke depannya, para pelanggan kami akan semakin tidak bisa lepas dari gaya hidup digital dalam kehidupan sehari-harinya,” ujar dia, Jumat (24/6).

Baca Juga: Usai Akuisisi Link Net, Saham XL Axiata (EXCL) Dinilai Masih Undervalued

Walau begitu, Manajemen XL Axiata belum bisa menyampaikan kebutuhan investasi untuk pengembangan tv berbayar usai perusahaan tersebut mengakuisisi Link Net.

Sebelumnya, Link Net melalui First Media telah menjangkau 2,9 juta rumah di 23 kota di Indonesia, dengan melayani sekitar 885.000 pelanggan layanan internet broadband, dan sekitar 837.000 pelanggan tv kabel.

Secara umum, XL Axiata memandang bahwa bisnis tv berbayar yang terintegrasi dengan layanan internet kabel berkecepatan tinggi memiliki prospek yang baik selaras dengan makin meningkatnya gaya hidup digital di masyarakat, baik untuk bekerja, belajar, ataupun hiburan.

“Alhasil, tentu terbuka adanya kebutuhan akan ketersediaan layanan konvergensi yang bisa memudahkan terwujudnya gaya hidup digital masyarakat,” ungkap Ayu.

Dia menambahkan, berdasarkan riset pasar independen oleh Analysys Mason Pte Ltd, Indonesia merupakan salah satu pasar layanan pita lebar berbasis kabel yang menarik secara global, dengan tingkat penetrasi di pasar rumah tangga yang masih sangat kecil yakni sekitar 13,4%.

 

Adapun rata-rata penggunaan data per koneksi di jaringan fixed broadband di Indonesia telah tumbuh dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) meningkat 44,4% dari 2016 ke 2020, kemudian diperkirakan akan terus meningkat lagi sebesar 27,9% dari 2020 sampai 2026.

Peningkatan ini didorong oleh pasar yang terus berkembang, peningkatan penggunaan data, dan pertumbuhan yang kuat dalam pendapatan per kapita yang dapat dibelanjakan atau disposable income.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×