Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Hasil ini menandakan kondisi keuangan TINS masih tergolong sehat. Dengan demikian, TINS bisa menjadi lebih mudah dalam melakukan berbagai upaya pelunasan pinjaman kepada perbankan atau lembaga pembiayaan lainnya.
Terbukti, posisi utang jangka pendek TINS di semester satu berhasil turun 37% (yoy) menjadi Rp 5,56 triliun. “Ke depan, kami akan terus berupaya untuk mengurangi eksposur terhadap biaya pinjaman,” kata Wibisono.
Baca Juga: PGN teken perjanjian jual beli gas dengan Energi Listrik Batam
Dengan adanya arus kas yang solid, diharapkan TINS dapat membukukan laba bersih di bulan-bulan berikutnya. Alhasil, kerugian bersih yang didapati pada bulan-bulan terdahulu bisa terkompensasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News