kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai tutup Sevel, ini rencana Modern Internasional


Jumat, 14 Juli 2017 / 11:40 WIB
Usai tutup Sevel, ini rencana Modern Internasional


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Usai menutup seluruh gerai Seven Eleven per 30 Juni 2017, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) bakal fokus menggarap dua lini bisnis lainnya. Seperti diketahui, selain merupakan pemain di bisnis ritel, perusahaan juga punya usaha penjualan mesin foto kopi merek Ricoh dan peralatan rumah sakit merek Shimadzu dan Sirona.

Artinya perusahaan akan meninggalkan bisnis ritel dan kembali menjual alat-alat kesehatan dengan membidik pasar klinik dan rumah sakit. Selain itu di sektor penjualan mesin foto kopi pihaknya juga masih berharap besar untuk menopang pertumbuhan.

"Menyuntik modal kerja dan menghidupkan kembali bisnis-bisnis unit yang masih berjalan dan berpotensi besar," ujar Chandra Wijaya, Direktur MDRN di Jakarta, Jumat (14/7).

Dengan berjalannya kembali dan berkembangnya bisnis-bisnis unit yang ada, lanjut Chandra, diharapkan dapat menopang operasional perseroan pasca penghentian operasi bisnis Sevel.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggungan perusahaan.

"Melokalisir masalah yang ada di entitas anak PT Modern Sevel Indonesia dengan menyelesaikan kewajiban-kewajiban yang ada sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku, terutama kewajiban terhadap karyawan, pemerintah, kreditur dan para pemasok," katanya.

Seperti diketahui, bisnis ritel melalui gerai Sevel dirintis sejak tahun 2008 ketika melakukan penandatanganan dengan 7-eleven internasional tanggal 10 Maret 2008 di Dallas, Texas, Amerika Serikat.

Kemudian pada gerai pertama Sevel di Bulungan, Jakarta Selatan dibuka pada 7 November 2009 dan pada tahun 2011 perusahaan mendirikan PT Fresh Food Indonesia untuk suplai makanan dan minuman siap saji.

Namun bisnis Sevel meredup sejak 2015 lalu, yang salah satunya disebabkan oleh larangan pelarangan minuman beralkohol. Dampaknya akhirnya penjualan makanan dan minuman pendukung juga menjadi berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×