Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya mengembangkan kendaraan desa merek Wintor, PT Velasto Indonesia akan mengembangkan Alat Mekanisasi Multiguna Pedesaan atau AMMDes. PT Velasto Indonesia bersama dengan PT Ardendi Jaya Sentosa, menandatangani nota kesepahaman dengan PT Kiat Inovasi Indonesia untuk membangun anak usaha baru untuk mengembangkan AMMDes dengan merk KMW (Kiat Mahesa Wintor).
Direktur PT Velasto Indonesia, Reiza Treistanto menjelaskan KMW akan diproduksi di dua lokasi yakni di Klaten, Jawa Tengah dan Bekasi. Kapasitas produksi dimulai mencapai sekitar 3.000 sampai 6.000 unit per tahun. "Tahun 2019 akan mulai diproduksi. Saat ini sudah banyak yang pesan dari daerah Solo dan sekitarnya," kata Reiza (27/3).
Adapun rencana investasi akan dilakukan secara bertahap sampai dengan nilai Rp 300 miliar dan lokasi produksi yang pertama akan didirikan di Klaten, Jawa Tengah. Kesiapan perancangan, pengujian, produksi, distribusi, dan layanan purna jual akan didukung oleh Astra Otoparts.
Menurutnya, dari riset internal, prospek pasar kendaraan desa bisa dilihat dari jumlah desa yang ada di Indonesia yakni sekitar 70.000 lebih. Sementara mengenai harga jual mengarah ke harga Rp 60 juta.
"Kami sudah ada prototipe, nanti dicoba di luar Jawa dan bulan Juli sudah selesai tes semuanya," katanya.
Catatan saja, PT Velasto Indonesia punya pabrik di Cikarang dengan kapasitas terpasang 3.000 unit per tahun. Tahun lalu, anak usaha PT Astra Otoparts Tbk ini bahkan sudah mengekspor kendaraan komersial bermerek Wintor. Kendaraan mini traktor ini akan bermain di segmen agricultural special vehicle (ASV).
Adapun Kementerian Perindustrian juga terus berupaya mengawal AMMDes dengan memaksimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) melalui konsolidasi dengan pelaku industri dalam negeri. Upaya tersebut telah berhasil membangun komitmen kerjasama 58 industri dalam negeri untuk siap menjadi pemasok komponen AMMDes dan 22 diantaranya merupakan IKM. Saat ini, Industri dalam negeri telah mampu memproduksi 183 jenis komponen atau setara 68% dari nilai total AMMDes. Ke depannya, kemampuan pasok tersebut akan didorong untuk terus ditingkatkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News