kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utang US$ 4 miliar untuk akuisisi Freeport, MIND ID yakin balik modal lebih cepat


Selasa, 08 Desember 2020 / 08:31 WIB
Utang US$ 4 miliar untuk akuisisi Freeport, MIND ID yakin balik modal lebih cepat
ILUSTRASI. Inalum (MIND ID) telah menerbitkan obligasi global senilai US$ 4 miliar untuk akuisisi saham Freeport Indonesia.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Pada tahun 2021, laba bersih PTFI diproyeksikan kembali naik ke angka US$ 870 juta lalu naik lagi menjadi US$ 1,5 miliar pada 2022. Saat itu, MIND ID ditaksir akan meraup dividen sebesar US$ 200 juta di 2021 dan US$ 500 juta pada 2022.

Mulai 2023 dan seterusnya, laba bersih PTFI ditaksir kembali stabil di level US$ 2 miliar. "Kami mengasumsikan bahwa porsi dividen yang akan diterima MIND ID kurang lebih US$ 1 miliar setiap tahun," ungkap Orias.

Dengan proyeksi tersebut, dia yakin pembayaran obligasi bisa tertutupi pada tahun 2025 atau 2026. "Itu payback dari US$ 4 miliar bisa selesai. Dengan US$ 1 miliar setiap tahunnya (dividen) maka 2025 atau awal 2026 sebenarnya US$ 4 miliar bisa tertutupi," sambung Orias.

Namun dengan tingkat harga komoditas saat ini, Orias optimistis tingkat pengembalian tersebut bisa lebih cepat dari perkiraan awal. Dia mengamini, pada 2019 PTFI memang merugi dengan tingkat produksi yang menurun di masa transisi.

Baca Juga: Freeport dan MIND ID bicara soal kemitraan dengan Tsingshan bangun smelter tembaga

Beruntung, pada tahun ini, harga komoditas utama PTFI yakni emas dan tembaga justru berada pada tren yang positif pada masa pandemi covid-19 sehingga, lebih tinggi dari harga asumsi PTFI dan MIND ID saat membuat proyeksi pada 2018 lalu. Selain itu, dari tingkat produksi, juga lebih stabil lantaran masa open pit sudah berakhir dan pada tahun ini penambangan dilakukan secara underground. 

"Kondisi 2019 memang lebih buruk, tapi 2020 sangat membaik. Angka ini kami harapkan bisa lebih baik dengan harga tembaga dan emas yang jauh lebih baik daripada prediksi kami sebelumnya," jelas Orias.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyampaikan bahwa proyeksi keuangan memang berdasarkan pada sensitivitas harga komoditas yang diasumsikan saat itu. Sebelum transaksi divestasi saham PTFI kepada Inalum pada Desember 2018, asumsi harga tembaga adalah US$ 2,75 per pound dan asumi harga emas sebesar US$ 1.250 per ounce.

Saat ini, harga tembaga di atas US$ 3 dollar per pound dan emas sekitar US$ 1.850 per ounce. Ditambah lagi, secara operasional penambangan PTFI sesuai rencana. Bahkan pada tahun depan PTFI yakin bisa memproduksi bijih lebih banyak daripada yang direncanakan.

Baca Juga: Undang Pelanggan Alumunium, INALUM Optimis Pertahankan Produksi di Tengah Pandemi




TERBARU

[X]
×