kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Utilisasi Smelter Ausmelt Furnace Timah (TINS) Belum Capai 100%, Ini Penyebabnya


Selasa, 28 November 2023 / 15:30 WIB
Utilisasi Smelter Ausmelt Furnace Timah (TINS) Belum Capai 100%, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Smelter Unit Metalurgi PT Timah Tbk (TINS) di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mengakui saat ini utilisasi smelter Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace belum beroperasi sepenuhnya atau 100% karena sejumlah persoalan. 

Tanpa menyebutkan level utilisasi saat ini, Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal menyatakan, smelter TSL Ausmelt Furnace sudah beroperasi hanya saja saat ini belum beroperasi 100% karena kesulitan bijih pertama. 

“Ya kesulitan bijih pertama, kemudian teman-teman juga masih menemukan formulasi komposisi, masih panjang proses belajarnya,” ujarnya di Gedung DPR RI usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Senin (27/11). 

Untuk bisa mencapai kapasitas puncaknya yakni 40.000 ton per tahun, Ahmad menyatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kompetensi yang mudah diimplementasikan supaya bisa bergerak cepat mengoperasikan smelter anyar ini. 

Baca Juga: Produksi Bijih Timah (TINS) Diprediksi Tak Capai Target Tahun Ini

Dalam catatan Kontan.co.id, smelter baru TINS dengan teknologi TSL Ausmelt Furnace ini beroperasi di awal 2023. Dengan pabrik ini, TINS dapat mengolah konsentrat bijih timah dengan kadar rendah mulai 40% Sn dengan kapasitas 40.000 ton crude tin per tahun atau 35.000 metrik ton ingot per tahun. 

Untuk tahun pertama, kapasitas produksi TSL Ausmelt Furnace memang baru akan digunakan 50%. Oleh karena itu, pihaknya masih mengoptimalkan tanur reverbratory furnace yang dimiliki perusahaan.

Beroperasinya TSL Ausmelt Furnace juga menjadi babak baru dalam sejarah peleburan Timah. Sistem kerja TSL Ausmelt Furnace yang serba automasi menyebabkan pola dan budaya kerja berubah.

Sehingga peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi faktor penting untuk dilakukan agar transformasi teknologi ini berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Optimistis Permintaan Semen Tumbuh di 2024

Tujuan utama smelter TSL Ausmelt ialah mendapatkan proses peleburan yang efisien dengan teknologi terkini. Sehingga kita bisa menekan biaya peleburan timah dan mendapatkan recovery lebih baik dengan feed yang berbeda karakteristik. 

Maka itu, TSL Ausmelt Furnace akan diandalkan Timah untuk  bersaing dengan industri pertambangan timah dunia. Lewat teknologi ini, TINS dapat lebih  efisien secara cost produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×