kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vale Indonesia (INCO) Rela Gerus Keuntungan untuk Terapkan Energi Bersih


Senin, 31 Januari 2022 / 15:57 WIB
Vale Indonesia (INCO) Rela Gerus Keuntungan untuk Terapkan Energi Bersih
ILUSTRASI. smelter pertambangan mineral nikel nickel PT Vale Indonesia Tbk INCO?di Sorowako, Sulawesi Selatan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

Direktur Vale Indonesia, Bernardus Irmanto menegaskan, urgensi ESG sangat penting karena INCO percaya bahwa industri pertambangan sangat penting untuk mendukung masa depan peradaban manusia yang lebih baik. Menurutnya, kegiatan dan proses penambangan harus juga mempertimbangkan kesinambungan dan keberlanjutan masa depan. 

"Kita tidak boleh hanya mencari keuntungan jangka pendek dan mengorbankan kepentingan jangka panjang. How we mine is equally if not more important than what we mine. " jelasnya. 

Bernardus menegaskan, keputusan menggunakan energi bersih di smelter tidak didorong karena alasan ekonomis belaka, tetapi INCO adalah perusahaan yang konsisten dalam menerapkan ESG. Tak hanya pada penerapan operasional ramah lingkungan, dari sisi komitmen terhadap Paris Agreement Vale Indonesia terus melakukan reklamasi pasca tambang serta pembibitan.

Di atas lahan seluas 2,5 ha di Sorowako, Sulawesi Selatan, dengan menghasilkan sebanyak 700.000 bibit per tahun untuk merehabilitasi 100 hektar area pasca tambang. Data per September 2021 total lahan yang sudah direklamasi mencapai 3.301 hektar.

 

INCO juga melakukan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan program penanaman tanaman jenis kayu-kayuan dan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di luar wilayah Kontrak Karya Vale Indonesia. Tujuannya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi DAS sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

Saat ini rehabilitasi DAS dilakukan di 13 kabupaten dan 51 desa dengan luas 10.000 hektar tersebar di Luwu Timur seluas 1.490 hektar, Luwu dan Luwu Utara seluas 1.996 hektar, Tana Toraja seluas 1.190 hektar, Toraja Utara, Enrekang dan Pinrang seluas 979 hektar, Bone seluas 1.735 hektar, Soppeng dan Gowa seluas 1.135 hektar, Barru, Maros, Gowa dan Takalar seluas 1.475 hektar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×