kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ventilator made in Indonesia, tak kalah dengan buatan impor


Rabu, 27 Januari 2021 / 10:26 WIB
Ventilator made in Indonesia, tak kalah dengan buatan impor
ILUSTRASI. PT PHC Indonesia dan ITB resmi meluncurkan produk ventilator karya anak bangsa bersertifikat internasional.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PHC Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi meluncurkan produk ventilator karya anak bangsa bersertifikat internasional, tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5. 

Alat ini efektif untuk menangani pasien Covid-19 fase 2, yaitu pasien yang masih bisa bernafas secara mandiri, namun saturasi oksigennya di bawah 50%. Ventilator ini mampu meningkatkan oksigen pasien ke level di atas 50% secara terus menerus dengan tekanan terukur (5-15cmH2O). 

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, peluncuran produk ini dan diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap ventilator impor. Apalagi, kerjasama ini melibatkan PHC Indonesia yang memang sudah dikenal sebagai produsen alat kesehatan yang telah memenuhi sertfikat internasional. 

“Kebutuhan  ventilator bagi mereka yang terpapar Covid-19 masih banyak dibutuhkan, dan selama ini sebagian besar masih diimpor. Kehadiran produk kerjasama PT PHC Indonesia dan ITB ini tentu sangat berarti,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/1/2021). 

Baca Juga: Kondisi pandemi Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengkhawatirkan!

Dalam peluncuran ventilator ini, Bambang didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. Dia berharap kehadiran Vent-I Indonesia ini bisa menjadi bola salju bagi kemunculan produk-produk anak bangsa lainnya hasil kolaborasi dunia akademi dengan pelaku usaha. 

“Saya harap kerjasama seperti terus bergulir untuk melahirkan berbagai produk agar pasar dalam negeri kita tidak terus tergerus oleh produk impor,” kata dia. 

Rachmat juga meminta agar pemerintah memberi dukungan terhadap produk-produk karya anak bangsa dengan memprioritaskan belanja APBN untuk membeli produk lokal. 

Baca Juga: Angka kematian kasus Covid-19 di Jatim tembus 7.266, ini kata Wagub Emil Dardak

“Jangan sampai anggaran pemerintah sebagian besar digunakan untuk membeli produk impor,” ucap dia. 

Ventilator CPAP Vent-I dirancang oleh ITB kemudian disempurnakan  oleh PHC Indonesia. Secara kualitas, produk ini tidak kalah dengan ventilator impor.

Vent-I telah memenuhi standar  internasional yaitu International Electronical Commission (IEC 60601) dan standar persyaratan ventilator (IEC80601), standar kompatibilitas elektro magnetik (Electro Magnetic Compatibility/EMC) EN55011 - CISPR 11. 

Produk ini juga telah lulus Uji Klinis oleh Universitas Padjadjaran dan lulus uji produk oleh BPFK Kemenkes RI. CPAP Vent-I Esential 3.5 juga dirancang untuk mudah digunakan dengan akurasi kinerja dan efikasi yang tinggi. 

Dari segi harga, Vent-I jauh lebih bersaing karena ditawarkan Rp 60 juta per unit dibandingkan Rp 180 juta-Rp 230 juta untuk produk impor. 

Baca Juga: Kasus corona Depok mendaki menuju puncak pandemi yang tak terbayangkan!

Penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah mencapai 43% dengan kapasitas produksi mencapai 37,500 unit per tahun  atau rata-rata 3,300 unit per bulan. 

Pemasaran Vent-I Ventilator Indonesia akan ditangani konsorsium PT Rekacipta Innovasi ITB dan PT Layani Nahdatul Ulama, serta didistribusikan oleh PT Gobel Dharma Nusantara (GDN) yang mempunyai jaringan distribusi dan pelayanan purna jual di seluruh Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Resmi Diluncurkan, Ventilator Buatan ITB Dijual Rp 60 Juta Per Unit"
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Bambang P. Jatmiko

Selanjutnya: Virus corona di Depok: Pasien Covid-19 naik 279% dalam 2 bulan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×